Tugumalang.id – Berorganisasi bukanlah suatu alasan bagi mahasiswa untuk tidak berprestasi. Malah dengan organisasi wawasan semakin luas dan terpacu untuk meraih prestasi. Itulah yang dilakukan oleh Syafura Az-Zahra, mahasiswa Universitas Indonesia (UI), jurusan farmasi.
Berlatar belakang Pendidikan Farmasi, Syafura, sapaan akrabnya, berhasil menjuarai ajang kompetisi IMACOM (Imatelki Competition) dengan tema “Optimalisasi dan Sinergitas Generasi Milenial di Era New Normal Guna Mewujudkan Society 5.0.”
Mahasiswa Universitas Indonesia ini baru pertama kali mengikuti lomba Karya Tulis Ilmiah (KTI). Tetapi sudah mampu menunjukkan kemampuannya. Atas prestasi tersebut dia ingin mengubah pandangan orang tentang jurusan farmasi.
“Kebanyakan orang berpikir kalo farmasi itu hanya terbatas berkaitan dengan medis gitu, kerja di apotek dan mengurusi obat-obatan. Tapi sebenarnya pas masuk ke farmasi tidak demikian, farmasi itu punya bidang yang luas, dari obat herbal sampai ke teknologinya,” jelas Syafura Az-Zahra saat diwawancarai.
Melihat bidang yang luas tersebut, Syafura memanfaatkan potensi yang ada untuk menciptakan ide yang brilian dan juga relate dengan keadaan saat ini.
Perjuangan Syafura Az-Zahra untuk sampai pada titik tidak mudah. Dimulai dengan perjuangan Syafura pada tingkat satu yang aktif di organisasi. Sambil berorganisasi masih mencoba untuk ikut lomba esai walau hanya bisa di tingkat fakultas.
Saat mencoba di tingkat Nasional, terus gagal, ditolak dan ditolak. Lalu di semester 3 mengemban amanah baru yang lebih berat lagi yaitu sebagai Pimpinan Jurnal BIMF yang mengharuskan Syafura untuk jalan sendiri terlebih dahulu sebelum anggota lain ikut masuk.
Namun, Syafura yang merupakan salah satu member Pondok Inspirasi ini, selalu ambil hikmah dan semangatnya.
“Pondasi ini kan, hampir setiap hari selalu ada update juara dan sebagainya. Satu sisi ngerasa insecure , tapi aku coba untuk jadiin semua itu motivasi, bisa kok Insya Allah organisasi sambil lomba,” paparnya.
Masuk semester 4 yang notaben organisasi yang diikuti masih perlu banyak persiapan dan butuh usaha yang lebih tinggi. Syafura mencoba mengikuti lomba esai, dan berhasil lolos menjadi finalis Tetapi masih belum juara. Kemudian mencoba lagi sampai akhirnya bisa juara 2 di salah satu lomba Esai Nasional.
“Dari situ mulai belajar, esai saya tuh kurang di sini dan ada potensi di sini untuk bisa dikembangkan, dan terus ikut lomba lagi dan akhirnya bisa menang,” ujarnya.
Bermodalkan pengalaman-pengalaman lomba esai tersebut, Syafura berhasil juara 1 LKTI Mahasiswa Tingkat Nasional IMACOM (Imatelki Competition) 2021.
Prinsip Syafura, selalu mengarahkan diri untuk merasa cukup. Karena saat memposisikan diri dengan merasa cukup, lebih mudah untuk bersyukur. Tetapi, bukan berarti merasa puas, dan merasa sudah tinggi, apalagi merasa sudah tidak perlu gerak lagi.
Terakhir Syafura berpesan, “Pasti banyak orang di luar sana yang lebih hebat dari kamu. Tapi bukan caranya kamu bisa ngalahin mereka, kamu bisa ngelebihin mereka. Tetapi, saat berjuang aku nggak mikirin nyalahin si A si B dalam hal berprestasi, akademik, atau hal organisasi. Tetapi, gimana aku berjuang karena aku minat, itu goals aku, dan aku mau berjuang untuk itu, kalau menang Alhamdulillah, kalau belum rezeki ya kita evaluasi,” tutup Syafura Az-Zahra.
Organisasi yang sedang dijalani Syafura Az-Zahra saat ini yaitu, Pimpinan Umum Jurnal Kefarmasian Nasional “Berkala Ilmiah Mahasiswa Farmasi Indonesia” (BIMFI) 2020-2022, Wakil Ketua 1 Badan Perwakilan Mahasiswa FF UI 2021.
Prestasi lain yang telah diraih oleh Syafura Az-Zahra yaitu, Juara 1 LKTI IMACOM 2021, menjadi salah satu penulis buku antologi Ayah dan Ibu Menyayangimu Tanpa Akhir, Juara 1 esai nasional UPH Competition 2021, Juara 1 lomba esai nasional Ranalhecom 2021, Juara 2 lomba esai nasional Pharmacomes 2021, Juara 2 lomba esai Wannafest 2021, Juara 3 lomba esai Pharmation 2021, Lolos pendanaan PKM Dikti 2019 Dan lainnya.
Penulis : Rahmawati
Editor : Herlianto. A