MALANG, Tugumalang.id – Setiap enam bulan, kelompok Masyarakat (Pokmas) Nila Tirta memiliki program bagi-bagi ikan gratis bagi 60 warga Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Ikan tersebut dibagikan khusus untuk lansia dan anak-anak yang mengalami stunting.
Wakil Ketua Pokmas Nila Tirta, Muhammad Rifai mengatakan pembagian ikan itu merupakan program untuk mendukung ketahanan pangan bagi keluarga miskin dan berisiko stunting.
Sebanyak 60 warga yang menerima ikan gratis tersebut terdiri dari 20 warga Dusun Kebonsari, 20 warga Dusun Krajan, dan 20 warga Dusun Mbodo.
Baca Juga: Kunjungi Desa Kalisongo, Wamen PPPA Veronica Tan Tampung Keluhan Masyarakat
“Program ini untuk menbantu lansia dan anak stunting,” kata Rifai saat ditemui di tempat budidaya nila dan lele yang ada di Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Selasa (21/1/2025).
Budidaya nila dan lele Pokmas Nila Tirta telah berdiri sejak Agustus 2022. Dalam waktu dua tahun, kelompok ini telah mengelola 20 kolam bioflok dengan total puluhan ribu ekor nila dan lele.

Rifai mengatakan saat ini terdapat sekitar 70 kolam bioflok di seluruh Desa Ngebruk. Memang, beberapa tahun terakhir, mereka didorong untuk membudidayakan ikan agar bisa menunjang ketahanan pangan.
“Setiap dusun memang harus punya bioflok untuk menunjang pangan Desa Ngebruk,” kata Rifai.
Baca Juga: Kepala Desa se-Kota Batu Siap Kolaborasi Dukung Program Wali Kota Batu Terpilih
Bioflok merupakan sistem budidaya ikan air tawar seperti nila, lele, dan gurame. Dibandingkan budidaya kolam tanah, bioflok lebih ramah lingkungan dan mudah perawatannya. Di samping itu, pertumbuhan ikan menjadi lebih baik karena suhu kolam bioflok lebih hangat.
“Kalau kolam tanah itu suhunya pasti dingin. Kalau suhu rendah, otomatis perkembangan ikan menjadi lama,” kata Rifai.
Pokmas Nila Tirta memiliki tujuh kolam berisi nila dan 13 kolam berisi lele. Setiap kolam nila berisi 200 hingga 1.500 ekor. Sementara kolam lele berisi 5 ribu hingga 6 ribu ekor.
Setiap kolam memiliki diameter empat meter dengan tinggi 120 centimeter. Tinggi air setiap kolam dijaga setinggi 100 centimeter. Air kolam pun terus mengalir sehingga selalu bersih dan tidak bau.
Rifai mengatakan ikan nila dan lele di sana selalu diberi makan pelet sehingga tidak bau tanah, tidak amis, dan dagingnya padat. Ikan yang sudah dipanen dijual ke distributor yang sudah menjadi pelanggan mereka.
“Kalau lele panennya dua bulan sekali. Kalau nila bisa lima sampai enam bulan,” kata Rifai.
Selain memberikan manfaat bagi warga yang kurang mampu, budidaya nila dan lele Pokmas Nila Tirta juga bermanfaat bagi petani di sekitar.
Ini dikarenakan limbah yang mengandung kotoran ikan mengalir hingga ke persawahan membuat tanah menjadi semakin subur.
“Petani di sini senang semenjak ada kolam ini. Katanya semakin subur tanahnya,” kata Rifai.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A