Tugumalang.id – Dry mouth syndrome atau juga dikenal dengan istilah xerostomia adalah kondisi di mana produksi saliva atau air liur kurang hingga mulut menjadi sangat kering. Selain menyebabkan rasa tidak nyaman akibat bau mulut, juga ada beberapa gangguan kesehatan yang disebabkan dry mouth syndrome.
Berikut ini akan dulas dampak, penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.
Dampak
Air liur berfungsi untuk menjaga kesehatan gigi kita dengan melarutkan dan menghilangkan gula, sisa-sisa makanan dan asam yang diproduksi oleh bakteri. Berkurangnya air liur akibat xerostomia menyebabkan tingkat pH dalam mulut menjadi berkurang.
Hal ini berarti mulut menjadi lebih asam Kondisi ini berakibat pada meningkatnya resiko penyakit gusi, kerusakan gigi dan infeksi mulut.
Baca Juga: 10 Tips Mengatasi Rambut Rontok
Selain itu produksi air liur membantu dalam mengunyah, menelan dan mencerna makanan. Dry mouth syndrome kronis jangka panjang akan berakibat pada sulitnya untuk makan, berbicara dan menyebabkan luka pada jaringan lunak mulut.
Penyebab
Penyebab dry mouth syndrome bisa dikarenakan berbagai hal, di antaranya:
1. Obat-obatan
Banyak sekali obat-obatan yang memiliki efek samping dry mouth syndrome. Beberapa tipe obat tersebut di antaranya adalah obat untuk pengobatan kecemasan, depresi, tekanan darah tinggi, alergi (antihistamin), hidung tersumbat (dekongestan), dan obat-obatan pereda nyeri.
2. Terapi Kanker
Terapi kanker seperti radiation treatments dan chemotherapy juga dapat menyebabkan dry mouth syndrome. Pengobatan radiasi di leher dan kepala dapat merusak kelenjar air liur yang menyebabkan berkurangnya produksi air liur. Hal ini bisa terjadi secara sementara atau permanen tergantung dosis radiasi dan area yang diobati.
Obat kemoterapi juga dapat mengubah jumlah air liur yang dihasilkan. Hal ini tapi kemungkinan untuk terjadi hanya sementara dimana aliran air liur dapat kembali normal setelah pengobatan selesai.
Baca Juga: 6 Tips Mengatasi Kebiasaan Menunda Pekerjaan
3. Penuaan
Semakin tua banyak orang mengalami dry mouth syndrome. Ketika menua terjadi perubahan kemampuan tubuh untuk memproses obat dan juga lebih rentan akan masalah kesehatan jangka panjang. Nutrisi yang tidak memadai juga dapat menyebabkan dry mouth pada usia tua.
4. Kebiasaan
Kebiasaan merokok, konsumsi alkohol dan bernapas menggunakan mulut dapat menyebabkan dry mouth.
5. Kondisi Kesehatan
Dry mouth bisa timbul karena kondisi kesehatan seperti dehidrasi, kerusakan saraf di kepala dan leher, alzheimer, sariawan, diabetes, HIV/AIDS, stroke, sindrom Sjogren dan lain sebagainya.
Gejala
Ketika air liur tidak terproduksi dengan cukup, beberapa gejala akan muncul, di antaranya:
– Bau mulut
– Lidah kering atau beralur
– Kesulitan berbicara, menguyah dan menelan
– Bibir pecah-pecah
– Rasa lengket pada mulut
– Tenggorokan kering atau sakit
– Air liur tampak kental dan berserabut
– Suara serak
– Kesulitan memakai gigi palsu
– Rasa logam atau tidak enak di mulut
Perawatan dan Pengobatan
Jika melihat atau menyadari bahwa gejala dari dry mouth terjadi terus menerus, segeralah periksakan ke dokter. Dengan memeriksa ke dokter dapat ditemukan akar penyebab terjadinya dry mouth tersebut.
Pengobatan juga dapat berjalan lebih efektif dan tepat dilakukan. Misal jika ada obat yang dicurigai sebagai penyebab dry mouth, maka dokter bisa memberikan obat alternatif atau mengurangi dosisnya.
Selain memeriksa ke dokter, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk membantu mengurangi dry mouth. Beberapa di antaranya:
– Meningkatkan asupan cairan dengan konsumsi air lebih sering sepanjang hari dan malam
– Hindari penggunaan rokok dan alkohol
– Mengunyah permen karet bebas gula yang mengandung xylitol untuk membantu stimulasi kelenjar air liur agar produksi air liur meningkat
– Hindari mengkonsumsi minuman berkafein seperti teh, kopi dan soda
– Hindari mouthwash yang mengandung peroxide dan alkohol
– Menggunakan pelembab bibir ketika bibir kering
– Menghisap es batu, es akan meleleh perlahan dan membantu melembabkan mulut
Demikian beberapa informasi mengenai Dry Mouth Syndrome, semoga bermanfaat!
Penulis: Angelinne Ivana Simandalahi (Magang)
Editor: Herlianto. A