Tugumalang.id – Satu tahun terakhir, terjadi peningkatan kasus diabetes pada anak. Berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), terdapat sekitar 1.645 anak yang mengalami diabetes di Indonesia. Angka ini menunjukkan peningkatan sebanyak 70 kali lipat sejak tahun 2010 lalu.
Penyakit yang umumnya dialami orang dewasa ini ternyata juga dapat dialami oleh anak kecil. Anak-anak juga dapat mengidap kedua tipe diabetes, yaitu tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 lebih sering muncul daripada tipe 2. Meskipun begitu, bukan berarti diabetes tipe 2 tidak dapat menimpa anak-anak.
Penyakit ini bersifat kronis karena akan menyerang metabolisme dan berpotensi mengganggu tumbuh kembang anak. Diabetes tipe 1 pada anak umumnya disebabkan adanya faktor genetik dan penyakit autoimun.
Baca Juga: 5 Tips Memilih TK Terdekat untuk Anak, Nomer 3 Perlu Jadi Perhatian
Sementara diabetes tipe 2 pada anak biasanya disebabkan dari kelebihan berat badan atau obesitas. Kegemukan pada anak ini karena gaya hidup yang tidak sehat, seperti kurangnya kebiasaan bergerak dan terlalu banyak mengonsumsi makanan dengan tinggi gula, lemak, cepat saji serta berpengawet.
Orang tua perlu cermat dalam mengenali gejala diabetes pada anak. Memang, pada sebagian anak penderita diabetes, tidak adanya gejala atau keluhan. Namun, pada sebagian anak lain menunjukkan gejala umum berikut.
1. Sering Buang Air Kecil dan Merasa Haus
Gula darah yang tinggi akan dibuang melalui urine. Dengan begitu, anak akan sering buang air kecil daripada frekuensi normal atau bahkan mengompol, terutama di malam hari. Dampaknya, anak juga akan kerap merasa haus dan minum lebih banyak dari biasanya.
2. Merasa Lapar yang Berlebihan
Anak yang menderita diabetes akan merasa lapar karena jumlah insulin akibat gangguan fungsi atau berkurangnya jumlah insulin, akibatnya gula tidak bisa diolah menjadi energi. Dengan begitu, anak akan sering merasa kelaparan dan makan lebih banyak untuk memperoleh energi.
Baca Juga: Menjaga Kesehatan Mental Melalui Meditasi
3. Penurunan Berat Badan yang Drastis
Meski kerap merasa lapar dan makan lebih banyak, tetapi berat badan anak yang menderita diabetes justru akan turun secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh dalam menyerap gula darah, akibatnya jaringan otot dan simpanan lemak akan menyusut.
4. Penglihatan menjadi Kabur
Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan saraf mata membengkak. Kondisi ini akan membuat anak mengalami adanya gangguan penglihatan karena pandangannya terasa buram.
5. Terlihat Lemah dan Lesu
Meskipun sudah makan dengan porsi dan frekuensi lebih dari biasanya, anak tetap terlihat lebih lemah dan lesu disebabkan oleh tidak mampunya tubuh menyerap gula sehingga kurangnya energi di dalam tubuh. Anak juga dapat memiliki gangguan perilaku dan perubahan emosi, seperti menjadi cepat marah dan murung.
6. Warna Kulit Menghitam
Gejala lain yang dapat timbul adalah akantosis nigrikans. Kondisi ini merupakan berubahnya warna kulit di beberapa area menjadi lebih gelap karena terjadinya resistensi insulin, kerap terjadi pada area ketiak dan leher.
7. Infeksi pada Luka yang Sulit Sembuh
Luka anak yang menderita diabetes akan sulit sembuh karena kadar gula darah yang tinggi. Selain itu, diabetes juga akan membuat anak rentan terserang infeksi.
Selain beberapa gejala di atas, terdapat gejala kedaruratan yang kerap muncul, seperti sering rewel atau menangis terus-menerus, dehidrasi, napas berbau seperti buah atau aseton, sesak napas dan muncul ruam popok.
Cara Mencegah Diabetes pada Anak
Diabetes tipe 1 pada anak umumnya tidak dapat dicegah karena erat kaitannya dengan faktor genetik. Sedangkan untuk diabetes tipe 2 dapat dicegah dengan beberapa langkah berikut.
1. Pastikan berat badan anak pada angka ideal. Jika berat badan anak berlebih, dianjurkan untuk diet kalori dan rendah lemak guna untuk mengurangi risiko penyakit diabetes.
2. Perhatikan asupan makanan anak. Jaga pola makan anak sehat dan seimbang dengan mengonsumsi makanan yang mengandung lemak sehat, karbohidrat seimbang, tinggi serat, serta disertai dengan makan buah dan sayur secara rutin. Batasi makanan dan minuman manis, berlemak dan bersoda.
3. Dorong anak untuk aktif bergerak. Upayakan agar anak aktif bergerak atau berolahraga setidaknya 30 menit dalam sehari. Hal ini dapat menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan kadar insulin.
4. Batasi screen time seperti bermain smartphone atau menonton TV.
5. Jika anak memiliki berat badan obesitas dan berisiko terkena diabetes, segera konsultasikan ke dokter spesialis anak dan ahli gizi.
Baca Juga Tugu Malang di Google News (klik di sini).
Penulis: Nurul Amelia Putri
Editor: Herlianto. A