Kota Batu, Tugumalang.id – 2 warga Kota Batu, Jawa Timur diketahui positif terjangkit penyakit leptospirosis yang berasal dari kontaminasi bakteri dari urin tikus. Warga diimbau waspada dan menjaga kebersihan diri di musim penghujan yang sering ditandai dengan fenomena tikus berkeliaran.
Hal ini diungkapkan Koordinator Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan Kota Batu, dr Susana Indahwati. Ini kata dia perlu diwaspadai karena pada 2023 tidak ditemukan kasus penyakit ini.
”Tahun 2023 nihil, tapi di tahun 2024 ini sudah ada 2 kasus leptospirosis,” ungkap Susan, Kamis (21/11/2024).
Baca Juga: Musim Hujan, Waspada Penyakit Leptospirosis yang Bisa Tertular Lewat Air Banjir dan Hewan
Saat ini, Dinkes Kota Batu telah membuat surat edaran terkait jewaspadaan Leptospirosis bagi Desa/Kelurahan dan Rumah Sakit. Tak hanya itu, pihaknya juga berencana untuk melibatkan Dinas Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup untuk mensosialisasikan kewaspadaan Leptospirosis.
Susan menjelaskan jika faktor lingkungan yang tidak terawat berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan tikus. Mengingat virus ini ditularkan oleh tikus, maka pencegahannya juga adalah dengan pengendalian tikus.
”Upayakan tidak ada lubang di rumah sebagai tempat keluar masuk tikus. Jaga kebersihan rumah dan lingkungan. Gunakan alas kaki saat beraktivitas di sawah, kebun, ladang serta cuci tangan dan kaki dengan sabun usai beraktivitas,” imbaunya.
Lebih lanjut, jika merasa ada yang aneh dengan tubuh anda, diimbau segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan apabila mengalami gejala sakit dengan menceritakan riwayat sakit dengan jujur.
Baca Juga: Waspada! Kasus Penyakit Kencing Tikus Terus Bertambah
Susan menjelaskan gejala awal Leptospirosis ditandai dengan mual, lemas, sakit kepala dengan gejala khas nyeri betis, mata merah dan kulit kuning. Deteksi dini leptosoirosis dilakukan dengan melihat gejala pasien dan menggali riwayat pekerjaan atau aktivitas yang dilakukan selama 1-2 minggu terakhir.
”Sebagai pencegahan, Dinas kesehatan Kota Batu akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi untuk kebutuhan reagen rapid test Leptspirosis,” jelasnya.
Virus ini tidak mengenal usia rentan orang yang terjangkit. Dalam banyak kasus, penyakit ini justru banyak ditemukan pada laki-laki usia produktif yang masih aktif bekerja sebagai petani serta kondisi tempat tinggal atau tempat kerja yang terdapat populasi tikusnya.
”Kami imbau untuk waspada dan segera memeriksakan diri ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat. Dampak paling kritis akibat paparan virus ini adalah gagal ginjal yang dapat mengakibatkan kematian,” tegasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Redaktur: jatmiko