Malang, Tugumalang.id – Spanduk secara terang terangan menolak Cawapres 2024 no urut 2, Gibran Rakabuming Raka, terpampang di kawasan perkampungan Muharto, Kotalama, Kota Malang.
Pantauan reporter, spanduk tersebut dipasang di Jalan Muharto Gang 7 dan juga Gang 5. Spanduk itu bertuliskan ”Yang tidak beretika dilarang masuk kampung ini”. Tak hanya itu, dalam spanduk itu juga ditampilkan foto Gibran dengan diberi tanda palang sebagai simbol larangan.
Usut punya usut, spanduk itu mengatasnamakan warga Madura pendukung Mahfud Md yang juga diterakan dengan jelas pada spanduk tersebut. Belum diketahui, spanduk ini mulai dipasang sejak kapan.
Baca Juga: Ketua TKD Prabowo-Gibran dan Relawan Malang Selatan Tegaskan Menang Satu Putaran
Pantauan tugumalang.id, spanduk tersebut masih terpasang hingga Minggu (28/1/2024). Salah satu warga penjual kaki lima di sekitar memperkirakan spanduk tersebut sudah terpasang sejak 3 hari lalu.
“Saya ingat waktu hari Kamis itu belum ada spanduk itu. Tau-taunya besoknya sudah ada. Saya gak tahu sih siapa yang masang, kan warga di sini banyak. Belum tentu semua kenal,” kata Rois.
Hanya saja, Rois memperkirakan spanduk itu muncul sebagai respons dari hasil perdebatan cawapres yang disiarkan di televisi. ”Kan memang dia (Gibran, red) lagi ramai dibicarakan soal etika-etika itu,” ungkapnya.
Hal senada dikatakan Rudi, warga lainnya juga tidak tahu siapa yang memasang spanduk itu. Dia juga menilai jika spanduk itu merupakan bentuk reaksi kekecewaan kepada Gibran saat debat cawapres.
Baca Juga: Komitmen Jaga SDA, Tokoh Spiritualis se-Jatim Deklarasikan Dukungan ke Prabowo-Gibran
Ia menambahkan jika meski spanduk itu dipasang di pintu masuk kawasan Muharto bukan berarti spanduk itu merepresentasikan semua warga di sana menolak pasangan capres-cawapres. Kendati begitu, ia tidak mempermasalahkan hal tersebut.
”Ya bagi saya wajar aja sih, mungkin dari debat-debat capres-cawapres itu jelas pasti ada yang ikut ‘panas’ ya pendukungnya,” terang dia.
Seperti diketahui, Cawaores nomor urut 02 Gibran Rakabuming Raka saat ini kerap menjadi sorotan. Mulai dari usianya yang sangat muda, strategi debat menggunakan istilah asing hingga etika berdebat yang dinilai tidak baik.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko