KOTA MALANG, Tugumalang.id – Teka-teki peta politik menjelang Pilkada Kota Malang mulai terurai. Melihat gelagatnya, mantan Wali Kota Malang, Moch Anton yang akrab disapa Abah Anton diprediksi akan maju di Pilkada 2024 nanti.
Kini, gambar sosok mantan terpidana korupsi itu dengan posisi ‘Jigang’ duduk di kursi terpantau banyak terpampang dalam reklame-reklame di Kota Malang.
Pengamat Politik dari Universitas Brawijaya (UB), Wawan Sobari memandang bahwa reklame bergambar sosok Abah Anton dengan posisi ‘Jigang’ tersebut menggambarkan tokoh yang punya optimisme tinggi soal kepemimpinan.
Baca Juga: Maju N1, Abah Anton Daftar di 4 Partai Jelang Pilkada Kota Malang 2024
Menurutnya, isi reklame yang hanya bertuliskan “Abah Anton” dan “Salam Satu Jiwa” itu masih normal-normal saja. Sebab, tak ada unsur pornografi, sara, menghasut ataupun mengadu domba dalam isi reklame tersebut.
“Soal mengangkat kaki (jigang), menurut saya Abah Anton ingin menunjukkan bahwa dia seorang yang mampu. Duduk di kursi itu mungkin ingin menunjukkan, dia layak memimpin,” kata Wawan.
“Menunjukkan bahwa dia punya pengalaman profesional dan bisa memimpin Kota Malang. Itu yang mungkin mau ditunjukkan,” imbuhnya.
Soal siapa calon pendukung besar di balik Abah Anton, Wawan mengatakan bahwa dirinya tak begitu mengetahuinya. Hanya saya, dia menilai Abah Anton memang dikenal tokoh paling kaya dibanding bakal calon lain yang terpantau akan running di Pilkada Kota Malang.
Baca Juga: Abah Anton Kembali Maju Pilkada Kota Malang 2024 Lewat Pintu PKB
Menurutnya, saat ini banyak survei publik yang mengantarkan nama Abah Anton sebagai sosok teratas pilihan masyarakat dengan elektabilitas dan popularitas yang mumpuni. Dia memandang ada hal yang unik dalam hasil survei publik Abah Anton.
Dikatakan, Kota Malang sebagai salah satu kota dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tertinggi di Jatim harusnya, masyarakatnya kritis.
Namun faktanya, survei publik soal calon pemimpin pilihan menunjukkan bahwa Abah Anton yang merupakan mantan terpidana korupsi justru menempati posisi teratas.
“Ketika disimulasikan (survei), Abah Anton tinggi, itu kan lucu. Saya rasa masyarakat tak melihat itu (rekam jejak), tetapi masyarakat melihat kedekatan Abah Anton dengan masyarakat. Itu modal kuat Abah Anton,” ucapnya.
Wawan melihat bahwa simpatisan Abah Anton juga memang cukup kuat dan berani menggencarkan sosialisasi di tengah masyarakat menjelang Pilkada Kota Malang 2024 ini.
“Memang masyarakat menjadi tersadarkan bahwa bagaimanapun Abah Anton populer, tapi dia juga mantan napi korupsi. Masyarakat butuh literasi di situ. Jangan hanya sekedar populer dan baik, tetapi juga berkelakuan baik,” tuturnya.
“Tentu masyarakat butuh pemimpin yang bukan hanya pintar dan dekat dengan rakyat tapi juga punya rekam jejak yang bersih,” imbuhnya.
Di sisi lain, Wawan mengatakan bahwa “dapatkah” Abah Anton maju di pilkada sebagai mantan terpidana korupsi akan cukup menarik untuk dipantau. Meski sudah ada Peraturan KPU terbaru soal syarat bakal calon di pilkada, keputusan KPU Kota Malang tak akan mudah.
“Secara etis, terkait nilai-nilai moral, menurut saya, sebaiknya Abah Anton menjadi Bapak Kota saja ibarat Bapak Bangsa,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A