Kota Batu, Tugumalang.id – Dinas Kesehatan Kota Batu, Jawa Timur menetapkan dua desa menjadi zona merah Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, kasus DBD di dua desa tersebut menyebabkan korbannya hingga meninggal dunia.
Koordinator Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, dr Susana Indahwati membeberkan jika kedua desa itu adalah Desa Punten di Kecamatan Bumiaji dan Kelurahan Temas di Kecamatan Batu.
Mewabahnya kasus DBD di Kecamatan Bumiaji adalah kali pertama. Sebelumnya tidak pernah ada. Sekali terjangkit, dua orang dinyatakan meninggal dunia, salah satunya akibat dipicu penyakit komorbid.
Baca Juga: Kasus Kematian Akibat Demam Berdarah di Kota Batu Tambah 3 Orang
Hingga 8 Maret 2024, angka kasus DBD tercatat sudah mencapai 84 kasus, 85 kasus DD dan 7 kasus EDS dengan kasus terbanyak dari Kecamatan Batu, terutama di Kelurahan Temas dengan 18 DD, 26 DBD dan 4 EDS.
Berdasar angka kasus tersebut dan hasil koordinasi dengan Kelurahan Temas, pihaknya memutuskan untuk melakukan kegiatan fogging beberapa waktu lalu. Fogging akan kembali dilakukan setelah ada analisis terbaru agar nyamuk tidak resisten.
”Yang jelas fogging ini tidak dilakukan secara rutin karena dapat menyebabkan nyamuk menjadi resisten terhadap insektisida, sehingga pengasapan yang dilakukan akhirnya sia-sia,” kata dia.
Fogging ini, kata Susan hanya memberantas nyamuk dewasa dan tidak mampu membunuh nyamuk yang masih berbentuk jentik atau larva. Sebab itu, warga perlu mengimbangi dengan membersihkan sekitar lingkungan dari tempat penampungan air, baik buatan maupun alami.
Baca Juga: Pemkot Batu Gencarkan Fogging Tekan Angka Kasus Demam Berdarah
”Misal punya pot tanaman terisi air, tempat minum burung, kucing, saluran air yang mampet dan lain-lain yang berpotensi menjadi tumbuh jentik nyamuk,” kata Susan.
Susan berharap kewaspadaan ini ditingkatkan. Ini mengingat hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang spesifik untuk mengobati kasus ini. Namun hal ini bisa dicegah jika pasien berobat dini. Pentingnya membawa pasien ke fasilitas kesehatan perlu ditingkatkan.
Untuk mengetahui keluarga anda menderita DBD antara lain sebagai berikut pada umumnya setelah masa inkubasi penderita akan mengalami 3 fase penyakit.
Fase pertama adalah fase demam; walaupun dapat berlangsung selama 2-7 hari tetapi pada umumnya terjadi selama 3 hari. Fase demam (demam hari 1-3) kemudian diikuti oleh fase kritis selama 2-3 hari (demam hari 4-6), dan fase pemulihan (fase reabsorpsi/fase konvalesen).
Menghitung hari demam pada infeksi dengue penting dilakukan karena dengan mengetahui hari demam tersebut kita dapat memperkirakan penderita sedang berada dalam fase tertentu.
Dengan melakukan hal ini kita dapat mengantisipasi tindakan yang harus dilakukan dan dengan demikian angka kematian akan menurun. Upaya peningkatan pemberdayaan dan peran serta masyarakat masih menjadi strategi prioritas dalam upaya pencegahan dan pengendalian DBD.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko