Tugumalang.id – Podcast Tugu Inspirasi oleh Tugu Media Group pada episode 73 menghadirkan Dr Ir Wahyu Hidayat, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang, Senin (13/02/2023). Dalam kesempatan itu, dia bercerita perjalanannya menjadi orang nomor tiga di Kabupaten Malang.
“Tahun 90 saya baru lulus, dan saat saya lulus ITN (Institut Teknologi Nasional Malang) saya dijuluki oleh teman-teman ITN (sebagai) The First Planner. Karena saya perencana kota pertama yang lulus dari Planologi ITN Malang, jadi nomor ijazah saya masih nomor 01,” ceritanya.
Wahyu lahir dari keluarga ASN (Aparatur Sipil Negara). Ibunya ingin agar dia juga menjadi ASN. Di awal karirnya, dia terpaksa berkorban dengan meninggalkan jabatannya sebagai direktur di salah satu perusahaan swasta di Surabaya. Padahal ia sudah digaji besar di situ.
Ikut saran sang Ibu, ternyata membuahkan hasil yang manis di kemudian hari. Karirnya moncer hingga kini telah 2 tahun menjadi Sekda Kabupaten Malang.
Pria yang lahir di Malang pada 17 Desember 1966 itu juga bercerita soal kepemimpinan dan kesan-kesannya saat seorang insinyur diamanahi menjadi camat. Di jabatan inilah, ia mengatakan bahwa kepemimpinannya diuji dan dilatih.
“Saya betul-betul bersyukur saat itu dipercaya untuk menjadi seorang camat. Karena camat itu sendiri bisa menjadi satu pendidikan sendiri untuk mengasah leadership,” ungkapnya.
Pria yang sekarang berusia 56 tahun tersebut menuturkan, menjabat sebagai perencana kota saat pandemi beberapa waktu lalu benar-benar menguji dirinya. Khususnya, saat pandemi sedang berada pada puncaknya yang tinggi.
“Memang betul-betul menguji saya saat pandemi itu. Di saat pandemi, saya diberi amanah oleh Pak Bupati, di saat seperti itu kita bisa berprestasi, bisa pencapaian di masyarakat, bisa ada kesejahteraan masyarakat. Ya Alhamdulillah selama 2 tahun diamanahi tadi, banyak prestasi yang diterima oleh Kabupaten Malang di saat perekonomian sangat tidak kondusif,” tuturnya.
Dari Podcast ini, kita bisa belajar banyak soal kegigihan, kepemimpinan, mindset bertanggungjawab hingga loyal pada pekerjaan. Dia juga menjawab pertanyaan tentang work life balance, yang akhir-akhir ini menjadi pertimbangan bagi milenial dalam bekerja.
Ia mengatakan, pekerjaan yang diberikan harus diselesaikan terlebih dahulu. Ia mengatakan bahwa dia seringkali belum pulang meskipun pimpinan tempat kerjanya sudah bersiap pulang. Hal tersebut karena ia kerap mendapat tugas yang mendesak dan harus diselesaikan dengan cepat.
“Kalau keluarga itu misalkan datang untuk makan siang bersama, setelah itu selesai. Kita optimalnya itu biasanya pada saat hari libur apabila tidak ada kegiatan, ya kita bersama-sama, gitu,” kata Wahyu Hidayat.
Reporter: Shinta Alifia
Editor: Herlianto. A