MALANG, Tugumalang.id – Pendampingan nasabah inklusi secara terukur dan keberlanjutan menjadi perhatian utama BTPN Syariah selama ini.
Pendampingan diberikan kepada masyarakat inklusi, bahkan sejak sebelum mereka menjadi nasabah. Ini dilakukan karena BTPN Syariah berkomitmen agar masyarakat inklusi mendapat kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih berarti.
BTPN Syariah melayani masyarakat inklusi melalui kumpulan yang dilakukan setiap dua minggu sekali. Dalam kumpulan, masyarakat inklusi tidak hanya diberikan akses keuangan seperti pencairan pembiayaan dan mengangsur, melainkan juga akses pengetahuan.
Baca Juga: Cara Unik BTPN Syariah Beri Akses Modal Tanpa Agunan untuk Ibu-Ibu di Malang
Dengan demikian, masyarakat inklusi juga senantiasa mendapatkan pengetahuan untuk terus tumbuh dan memiliki kehidupan yang berarti.
“Kumpulan menjadi wadah BTPN Syariah dalam memberdayakan dan mendampingi masyarakat inklusi, sehingga mampu membangun empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS),” ungkap Kepala Pembiayaan Area Malang BTPN Syariah, Khatijah Paramitra Sari, Rabu (19/6/2024).
Dengan kumpulan ini juga, nasabah tak hanya mampu mengembangkan usahanya, tetapi juga bisa menjadi inspirasi bagi lingkungan sekitar.
Ibu Siti Atim, salah satu nasabah BTPN Syariah sekaligus warga Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang yang sudah menjadi nasabah BTPN Syariah sejak 2019.
Baca Juga: Cara Unik BTPN Syariah Beri Akses Modal Tanpa Agunan untuk Ibu-Ibu di Malang
“Saya mendapatkan manfaat luar biasa dengan adanya kumpulan karena tidak merasa berjuang sendiri, tapi bareng-bareng dan saling menginspirasi satu sama lain. Jadi, bukan hanya tahu cara mengelola keuangan agar dapat mengangsur tepat waktu, tapi juga mendapatkan ilmu-ilmu yang saya tidak pernah dapatkan sebelumnya dan itu sangat membantu saya untuk menjadi seperti sekarang ini,” tutur Siti.
Kedisiplinan Siti dalam menghadiri kumpulan membuat usahanya semakin tumbuh. Sebelumnya, Siti hanya berjualan kue basah, kini ia juga berjualan ayam kentucky dan bandeng presto dengan menyewa salah satu ruko di kantin sekolah.
“Alhamdulillah saya juga punya karyawan satu. Saya bersyukur, hasilnya benar-benar bisa saya rasakan, cukup untuk kehidupan sehari-hari. Saya juga bisa menyekolahkan anak dan renovasi rumah,” kata Siti.
Sementara, Lurah Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang Dwi Cahyono mengapresiasi langkah yang dilakukan BTPN Syariah dalam memberikan akses pembiayaan dan memberdayakan masyarakat inklusi melalui kumpulan.
Ia mengakui bahwa pendampingan yang rutin dilakukan BTPN Syariah mampu mendorong perekonomian warga dan membantu ibu-ibu nasabah memiliki kehidupan yang lebih baik sekarang.
“BTPN Syariah tak hanya memberikan pembiayaan, tapi juga memberikan pendampingan dan pengetahuan baru untuk ibu-ibu nasabah. Akses pembiayaan yang didapatkan nasabah juga membantu nasabah meninggalkan keterpurukannya. Masyarakat, khususnya pelaku ultra mikro kembali berdaya dan mampu mendorong perekonomian keluarga,” ujar Dwi.
Senada, Camat Blimbing, Kota Malang Nina Sudiarty menilai, pendampingan BTPN Syariah sudah tepat karena dilakukan dengan kumpulan setiap dua minggu sekali. Menurut Nina, kumpulan tersebut dapat saling memotivasi satu nasabah dengan nasabah lainnya untuk terus tumbuh.

“Pendampingan BTPN Syariah dilakukan melalui kelompok, hal ini dapat memotivasi antar satu nasabah dengan nasabah lainnya. Cara BTPN Syariah ini luar biasa,” ujar Nina.
Corporate & Marketing Communication Head Ainul Yaqin mengatakan BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank syariah yang fokus memberdayakan masyarakat inklusi atau mereka yang belum tersentuh layanan keuangan formal (unbankable). Perempuan menjadi target utama pemberdayaan karena Bank percaya, bila perempuan berdaya maka keluarga pasti berdaya.
Di sini, BTPN Syariah memberikan 4 akses sekaligus kepada nasabah. Pertama, akses keuangan dengan menyediakan layanan perbankan yang tepat dan adaptif.
Kedua, akses pengetahuan dengan memberikan program pemberdayaan yang semakin inovatif. Ketiga, akses persediaan barang dan jasa dan keempat, akses pasar agar ibu-ibu nasabah dapat memasarkan produknya lebih luas.
“Untuk mendapatkan empat akses tersebut, ibu-ibu harus mengikuti kumpulan dua minggu sekali,” jelas
Ainul.
Program pemberdayaan ini dilakukan oleh petugas lapangan atau Community Officer (CO).
Mereka adalah Bankir Oemberdaya, perempuan muda lulusan SMA yang terlatih dan memiliki motivasi tinggi dalam mendampingi keluarga prasejahtera produktif di sentra-sentra nasabah dengan mengajarkan empat perilaku unggul, yakni Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS).
Dengan fokus bisnis tersebut, BTPN Syariah ikut memberdayakan masyarakat inklusi Indonesia. Hal ini terbukti dari hasil survei Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) terhadap sebagian nasabah BTPN Syariah secara sampling dan pemantauan internal BTPN Syariah terhadap setiap nasabah.
Hasil survei dan pemantauan tersebut menunjukkan bahwa nasabah yang mengalami kemiskinan ekstrem terus menurun dan jumlah keluarga dengan anak bersekolah meningkat.
Sebagai informasi, hingga kuartal I 2024, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp190,64 miliar kepada lebih dari 55 ribu nasabah di Kota dan Kabupaten Malang, serta Kota Batu.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A