MALANG – Bagi dunia akademisi tentu plagiat karya akademik sangat tidak dapat ditolerir dari aspek apapun. Sementara Salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Kota Malang telah meloloskan terduga pelaku plagiat karya akademik menjadi calon rektornya.
Mantan Rekor UIN Malang, Prof. Imam Suprayogo yang salah satu karyanya diplagiat berpesan, agar warga kampus menjunjung tinggi kejujuran. Dia juga berpesan agar kejujuran dijaga secara baik dan adil.
“Siapapun yang salah harus diberi sanksi atau dihukum. Tidak boleh dibiarkan. Kejujuran harus diletakkan di atas segala galanya. Kampus yg tidak mampu menjaga kejujuran sebenarnya sudah kehilangan segala galanya,” pesannya, Senin (5/4/2021)
Sebagai korban plagiat, Prof. Imam yang juga merupakan guru besar sosiologi menuturkan, tidak sepantasnya plagiat dilakukan seorang dosen apalagi oleh seorang guru besar. Hal itu menurutnya sangat tidak sesuai dengan norma akademik.
“Anak SD, SMP, dan SMA saja jika ujian lalu ketahuan nyontek dihukum tidak lulus atau tidak naik kelas. Seharusnya guru besar jika plagiat harus dicopot status guru besarnya,” ucapnya.
Sementara salah satu perguruan tinggi di Kota Malang telah meloloskan pelaku plagiat sebagai calon rektornya. Dia berharap, panitia seleksi berani melakukan langkah nyata terhadap pelaku plagiat.
“Demikian pula senat dalam rangka menjaga nama baik kampus dan kepercayaan masyarakat, tidak boleh membiarkan atau kampusnya dipimpin oleh orang yg pernah melanggar etika akademik. Kasihan kampusnya. Jika dibiarkan kampus itu akan kehilangan sesuatu yang amat berharga dan harus dijaganya, yaitu kepercayaan dari masyarakat,” ujarnya.