Tugumalang.id – Kota Malang merupakan wilayah strategis dalam pengembangan sektor pariwisata di seluruh wilayah Malang Raya. Letaknya yang strategis dengan beragam potensinya menjadi daya tarik tersendiri.
Tentu, diperlukan beragam skema untuk meningkatkan investasi daerah dengan cara mempertajam sejumlah potensi lokal untuk diramu menjadi konsep besar yang disebut Urban Tourism.
Solusi tersebut dikemukakan Rizky Ramdan, Praktisi Bisnis Digital Sektor Pariwisata Kota Malang saat menjadi pembicara dalam Rapat koordinasiTeknis Penanaman Modal dan Pariwisata Kota Malang pada Rabu (2/10/2024).
Rizky menjelaskan urban tourism adalah konsep pariwisata perkotaan dengan mengoptimalkan potensi kota yang ada sebagai daya tarik masyarakat dalam dan luar kota.
Menurutnya, banyak potensi yang sudah ada dan perlu dikembangkan lagi. Selain lokasinya yang strategis, Kota Malang punya banyak hotel dengan harga yang murah, dibanding di Kota Batu.
Baca Juga: Cerita Ahmad Saiful, Petani Kopi di Tirtoyudo dengan Semangat Tradisi
Situasi ini membuat banyak peluang pihak event organizer untuk menggelar event MICE (Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions). Maraknya event MICE ini saja sudah mampu mengerek nilai investasi.
Selain itu juga didukung dengan kekayaan wisata kuliner atau gastronomy tourism. Tidak heran jika geliat usaha kuliner di Kota Malang memang sangat ramai. Ini bisa dilihat dari menjamurnya tempat nongkrong yang cozy dan estetik.
”Salah satu yang paling sukses adalah di Kayutangan Heritage yang kini menjadi ikon wisata baru. Selain kuat secara sejarah, juga didukung infrastruktur yang sangat menunjang,” ungkap Rizky, Jumat (4/10/2024).
Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Pastikan Inflasi Terkendali: Pertahankan Sampai Akhir 2024
Terlepas dari itu, Pemkot Malang perlu lebih dalam lagi mengembangkan urban tourism agar dapat meningkatkan investasi di sektor pariwisata.
Selain memperbanyak jumlah hotel bintang 4 dan 5, peningkatan investasi daerah juga tak bisa lepas dari event management. Jika publik masih ingat kesuksesan event Malang Tempo Doeloe, kata dia, event itu menurutnya bisa dibangkitkan lagi sebagai daya tarik pariwisata ikonik.
Event-event seperti Malang Tempo Doeloe akan menjadi daya tarik wisatawan, tak hanya dari domestik dalam negeri tapi juga wisatawan mancanegara (wisman).
Rizky membeberkan data kunjungan wisata rata-rata di Kota Malang berkisar di angka 10 juta. Namun dari jumlah itu, prosentase wisman masih sedikit. Padahal, length of stay atau durasi tinggal mereka cukup lama.
”Belum lagi jumlah belanja (spending money) mereka juga lumayan besar di angka 1.000 US dolar atau kisaran Rp17-18 juta. Tentu jika potensi wisman ini digarap dengan baik, maka roda perekonomian Kota Malang juga ikut terkerek naik,” paparnya.
Sebab itu, ia berharap banyak kepada Pemkot Malang beserta seluruh pihak terkait dan masyarakat untuk turut berperan bersama mengembangkan urban tourism ini.
”Senoga dengan diimbangi pembangunan infrastruktur yang baik, pengembangan transportasi yang terintegrasi dan sarana penunjang lainnya, pariwisata Kota Malang bisa terus bertumbuh. Ini penting karena Kota Malang menjadi hub yang penting bagi pariwisata daerah penunjang sekitar lainnya,” harapnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A