Tugumalang.id – Komitmen Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Batu, Jawa Timur, dalam mendorong peningkatan inklusi keuangan terus digeber. Dengan inklusi keuangan yang tinggi, diharapkan dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan di masyarakat.
Komitmen itu disampaikan dalam kegiatan yang diinisiasi BPSDA Kota Batu yang bertajuk ‘Sinergitas TPAKD Kota Batu dalam Mendukung Literasi Akses Keuangan serta Tantangan yang Dihadapi”. Kegiatan sosialisasi itu digelar di Ballroom Senyum Hotel Kota Batu, Selasa (8/8/2023).
Dalam kegiatan itu dihadiri pimpinan OPD terkait dan masyarakat umum terutama dari kalangan UMKM, perdagangan, pertanian dan para kepala desa. Diharapkan mereka menjadi pioner dalam meningkatkan literasi keuangan di desanya masing-masing.
Baca Juga: Kunjungan Dirjen Otoda Kemendagri ke Pemkot Malang, Ingatkan ASN Harus Netral
Kegiatan itu menghadirkan pembicara di antaranya Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, Sugiarto Kasmuri, Perwakilan BI Malang, Dedy Prasetyo, dan Kepala BKAD, M Chori. Mereka membahas sejumlah program strategis dan kolaboratif ke depan untuk meningkatkan inklusi keuangan di Kota Batu.

Kendati begitu, bukan berarti tingkat literasi akses keuangan di kota wisata itu rendah. Menurut Kepala OJK Malang tingkat literasi keuangan di Malang Raya, termasuk Kota Batu terbilang ‘well literated’. Bahkan berada di angka 69 persen. Jauh lebih tinggi dari tingkat literasi nasional di angka 48 persen.
Menariknya, sektor perdagangan dan pertanian yang menjadi penyumbang tertingginya. Hal ini dibuktikan dari permintaan pembiayaan dari sektor pertanian di Kota Batu pada 2022 – 2023 yang mencapai Rp250 miliar.
Baca Juga: Butuh Rp 200 Milyar, Pemkot Malang Ajukan Stadion Gajayana Direnovasi Standar Internasional
“Justru di tahun ini pertumbuhannya sangat pesat, tidak seperti 3 tahun pandemi lalu. Ini menunjukkan bahwa petani di Kota Batu juga sudah paham dan aware terhadap jasa keuangan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, TPAKD merupakan suatu forum koordinasi antar instansi dan stakeholders terkait untuk meningkatkan percepatan akses keuangan di daerah. Dengan lebih terbukanya akses keuangan bagi masyarakat di daerah diharapkan dapat tercipta pertumbuhan ekonomi yang merata, partisipatif dan inklusif.
Sugiarto menjelaskan, tugas kedepan TPAKD akan berupaya memperkuat literasi seiring dengan inklusi keuangan yang juga diperluas. Dengan peningkatan inklusi keuangan, maka pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat juga terkerek naik.
“Bahkan kalau bisa meningkatkan inklusi sampai 20 persen, maka akan menciptakan lapangan usaha baru sebanyak 1,4 juta dan itu akan dapat menjawab masalah tingkat pengangguran,” tuturnya.
Kedepannya, TPKAD Kota Batu akan menggeber upaya strategis secara extraordinary atau luar biasa. Sesuai instruksi Presiden RI Joko Widodo yang menargetkan tingkat literasi akses keuangan pada 2025 mencapai 90 persen.
Upaya-upaya strategis yang dilakukan akan menyasar 4 sasaran prioritas. Seperti masyarakat daerah 3T, UMKM, pelajar dan kelompok disabilitas. “Kami tak akan genti-hentinya melakukan edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan ini. Di mana pun, kapan pun, kami siap,” tegasnya.
Sementara itu, dari Pemkot Batu memiliki langkah strategis dalam memasifkan literasi dan inklusi keuangan. Kepala BKAD M Chori menjabarkan ada 3 langkah konkrit yang akan dilakukan.

Selain membentuk tim TPAKD, mereka akan mengoptimalkan aplikasi Sikandaprabu, peningkatan layanan dan fitur m-banking hingga perluasan pembayaran via Qris di berbagai tempat.
Selain itu, dukungan pemerintah dalam agenda ini juga meliputi penggunaan KKPD (Kartu Kredit Pemda) untuk SKPD, Pajak Online, Business Matching hingga E-Retribusi pasar, E parkir san Qris di pasar induk among tani.
“Ini merupakan bentuk komitmen Pemkot Batu dalam mempermudah berbagai layanan keuangan dari mana pun dan kapan pun,” kata dia.
Sementara, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mendukung penuh agar akses keuangan di Kota Batu semakin masif. Dengan begitu, perekonomian bisa meningkat sejurus dengan kesejahteraan masyarakat.

Hanya saja, memang perlu upaya luar biasa untuk meningkatkan literasi keuangan. Saat ini, bahkan masih saja ada orang yang tidak percaya uangnya disimpan di bank. Padahal, ada banyak manfaat yang bisa didapat dari menabungnya di bank.
“Kami dari Pemkot Batu juga akan terus mendukung agar literasi digitalisasi masyarakat meningkat. Itu jadi program prioritas kita sehingga nanti dapat meningkatkan perekonomian,” harapnya.
”Jangan sampai ada transaksi yg manual. Nanti kita juga akan perkuat layanan Q-RIS bahkan di elemen masyarakat yang belum tersentuh,” imbuhnya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A