Malang, Tugumalang.id – Pemerintah Kota Malang berencana merenovasi Stadion Gajayana Malang menjadi stadion berstandar internasional. Renovasi itu butuh anggaran sebesar Rp 200 milyar. Kini, Pemerintah Kota Malang mengajukan rencana renovasi itu ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kemenpora RI agar renovasi stadion ini bisa dianggarkan melalui APBN.
“Juknis terbaru dari Kemenpora sudah kami terima. Ini kami sedang menyiapkan untuk pemenuhan dokumen administrasi yang dipersyaratkan untuk diajukan,” kata Baihaqi, Rabu (2/8/2023).
Baihaqi menyampaikan bahwa renovasi stadion ini tidak akan merobohkan total dan membangun total mulai dari nol. Sebab jika membangun total, anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp 500 milyar.
“Kami sudah diskusi, saya diminta menghitung ulang dan kemungkinan rehab besar, bukan dibangun ulang dari nol. Karena kemampuan APBN dan waktunya tidak memungkinkan,” bebernya.
Rencananya, kata Baihaqi, Stadion Gajayana bakal direnovasi dengan skala besar hingga menjadi stadion berstandar internasional. Gambarannya, dia menyebut akan seperti Stadion I Wayan Dipta, Bali.
“Gambaran kami, ya seperti I Wayan Dipta, renovasi standar internasional. Itu butuh Rp 152 miliar sampai 200 miliar rupiah,” kata dia.
Menurutnya, renovasi Stadion Gajayana rencananya akan meliputi berbagai perbaikan sarana dan prasarana stadion. Mulai perbaikan lintasan lari, penggantian rumput, penambahan kursi single seat, pengecatan total, penambahan tribun, perbaikan akses pintu stadion, toilet, ruang ganti hingga penerangan stadion.
BACA JUGA: Renovasi Stadion Gajayana Kota Malang Menanti Penyusunan Anggaran Arema FC
“Semua menuju standar internasional,” ujarnya.
Meski begitu, pihaknya belum bisa memastikan kapan rencana renovasi ini bisa direalisasikan. Sebab menurutnya, pengajuan rencana renovasi ini juga masih membutuhkan proses yang panjang.
“Tahapannya sekarang masih menyusun proposal, lalu kami kirim ke pusat. Selanjutnya proses audiensi, tinjau lapangan dan keputusan ada di Kementerian PUPR. Karena anggaran fisik ada di PUPR,” paparnya.
Di sisi lain, Stadion Gajayana Malang ini juga sempat direncanakan untuk menjadi homebase atau markas Arema FC untuk putaran kedua Liga 1 2023-2024 ini. Arema FC memberikan RAB renovasi stadion berstandar Liga 1 senilai Rp 10 milyar dengan timbal balik berupa sewa guna stadion.
Namun rencana itu terancam batal karena Pemerintah Kota Malang menginginkan ada renovasi skala besar untuk menjadikan Stadion Gajayana menjadi stadiaon berstandar internasional. Kini, nasib Arema FC untuk bisa menggunakan Stadion Gajayana juga masih abu abu.
“Tentu kami mengikuti proses. Kami juga perlu menghitung berapa nilai sewa pertahunnya. Nanti Arema juga bakal menempati berapa tahun,” tandasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko