Tugumalang.id – Kota Malang, Jawa Timur, terkenal dengan sebutan Kota Heritage karena menyimpan banyak sejarah dan cagar budaya di dalamnya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya gedung dan bangunan peninggalan era kolonial. Bangunan-bangunan ini memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Pada 2019 lalu, Pemerintah Kota Malang melindungi bangunan-bangunan bersejarah tersebut dengan menetapkannya sebagai cagar budaya.
Menurut Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Cagar Budaya Kota Malang, bangunan-bangunan tersebut dilindungi, sehingga harus ada laporan jika dilakukan renovasi. Tidak sembarangan, bangunan-bangunan heritage ini tidak boleh diubah bentuk serta strukturnya, terlebih-lebih dibongkar.
Baca Juga: Gedung RSJ Lawang Ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kabupaten Malang
Saat ini, Pemerintah Kota Malang menetapkan 32 bangunan cagar budaya yang harus dilindungi. Usia bangunan-bangunan ini diperkirakan telah mencapai lebih dari 100 tahun. Penasaran apa saja ke-32 bangunan tersebut? Berikut adalah 32 bangunan cagar budaya di Kota Malang.
1. Balai Kota Malang
Balai Kota Malang mulai dibangun pada tahun 1927 dan rampung pada September 1929. Pada gedung yang dirancang oleh HF Horn ini menghabiskan biaya 287 ribu gulden atau setara dengan Rp3,91 miliar saat itu. Gedung yang beralamat di Jalan Tugu No 1 ini memiliki semboyan Voor de burgers van Malang (untuk warga Malang).
2. Kantor Pajak Pratama Malang Selatan
Bangunan yang berada di sebelah utara Alun-Alun Merdeka Malang ini dirancang oleh Paulus Tiedeman Jr dan Dan Carel Wiggers van Kerchem.
Sebelumnya bangunan yang dibangun pada tahun 1929 ini bernama Bank Escomto yang bergerak di bidang pembiayaan perkebunan.
Baca Juga: 5 Situs Bangunan di Kota Batu Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
3. Bangunan KPPN
Bangunan yang berlokasi di Jalan Merdeka Selatan No 1-2 ini didaftarkan dalam Registrasi Nasional Cagar Budaya dengan status Cagar Budaya tingkat kota/kabupaten. Bangunan yang dibangun pada tahun 1936 ini dahulu merupakan kantor Karesidenan Malang.
4. Hotel Pelangi
Gedung yang dulunya bernama Hotel Lapidoth ini didirikan pada tahun 1860 oleh Abraham Lapidoth. Hotel yang berada di Jalan Merdeka Selatan No 3 ini berarsitektur rumah joglo dengan tradisi Jawa yang kental.
5. Asrama Bali
Bangunan yang didirikan pada tahun 1920-an ini, pada masanya merupakan bangunan transit bagi pelajar mahasiswa Bali yang menempuh pendidikan di Kota Malang. Bangunan yang berada di Jalan RA Kartini No 30 ini memiliki ciri khas pada bentuk atap, pembagian ruangan, dan gaya interiornya.
Baca Juga: 5 Situs Bangunan di Kota Batu Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
6. Stasiun Malang Kota Baru
Stasiun Malang ini diresmikan pada tahun 1879, saat kereta api Surabaya-Malang dan Pasuruan mulai dirintis. Tujuan dibangunnya stasiun ini adalah sebagai sarana pengangkut hasil bumi dan perkebunan dari pedalaman Jawa Timur, khususnya Malang ke Pelabuhan Tanjung Perak.
Selain itu, bangunan yang rampung pada tahun 1941 ini dibangun karena Belanda menginginkan posisi stasiun yang lebih strategis, dengan menghadap alun-alun dan Balai Kota Malang.
7. Stasiun Malang Kota Lama
Stasiun Malang yang berada di ketinggian +429 meter ini dibangun pada tahun 1896. Stasiun kereta api kelas I yang terletak di Ciptomulyo ini termasuk dalam Daerah Operasi VIII Surabaya.
8. Makam Bupati Malang
Komplek makam Bupati Malang I dan Bupati Malang II ini berada di sebelah timur makam pesarean Ki Ageng Gribig. Pada makam yang terletak pada Jalan Ki Ageng Gribig ini juga terdapat makam para Bupati yang merupakan garis keturunan Kabupaten Pasuruan dan sekitarnya seperti Lumajang, Probolinggo.
9. Struktur Jembatan Buk Gluduk
Buk Gluduk terbentang mulai dari ujung timur Stasiun Kota Baru dan melintang di atas pertemuan antara Jalan Gatot Subroto dan Jalan Panglima Sudirman. Jembatan yang mulai dibangun pada tahun 1941 ini menjadi penghubung lewatnya kereta api dari arah Stasiun Kotabaru ke Stasiun Kotalama dan sebaliknya.
10. Struktur Tandon Air Tlogomas
Bangunan yang terletak pada Jalan Tlogomas No 214 Kelurahan Tlogomas ini telah ada sejak pemerintahan hindia belanda, tepatnya sejak 31 Maret 1915.
11. Struktur Jembatan Mojopahit
Jembatan yang berlokasi di Jalan Majapahit ini menjadi penghubung antara kawasan Balai Kota Malang dengan kawasan Alun-alun kota Malang. Jembatan yang berada di atas Sungai Brantas ini berfungsi untuk memudahkan mobilitas masyarakat dan juga sebagai sarana koordinasi antar wilayah.
12. Struktur Jembatan Kahuripan
Jembatan yang berdiri di atas Sungai Brantas ini dibangun guna memenuhi kebutuhan prasarana warga sekitar. Jembatan penghubung Jalan Semeru dan Jalan Kahuripan ini tidak terlalu panjang, namun cukup luas pada masanya.
13. Struktur Tandon Air Dinoyo
Gemeentilijke Waterleideng: De Resevoir van Dinojo atau Tandon Air Dinoyo ini merupakan sistem penyadapan berupa Brom Captering. Maksudnya, air yang bersumber dari Karangan (dibangun tahun 1915) maupun Sumbersari (dibangun tahun 1928) ditransmisikan secara gravitasi pada tandon air ini.
14. Gereja Immanuel
Geraja yang awalnya beranama Protestanche Gemente te Malang ini dibangun pada tahun 1861. Bangunan dengan gaya gothic di Jalan Merdeka Barat ini menjadi saksi bisu perjuangan bangsa Indonesia, sejak kolonial Belanda, pendudukan Jepang hingga masa kemerdekaan.
15. Gereja Idjen
Gereja yang dirancang oleh Rijksen en Estourgie ini dibangun tahun 1934. Gereja yang berada di Jalan Idjen ini tidak hanya mengusung gaya Eropa pada bentuknya, namun material yang digunakan juga didatangkan langsung dari Eropa.
16. Gereja Hati Kudus
Gereja Katolik tertua di Malang ini berdiri di pertigaan Klojen. Saat ini menjadi Jalan Basuki Rahmat, sebelumnya berupa kompleks bangunan gereja lama dan pastoran. Gereja Hati Kudus dibangun pada tahun 1905 dan dirancang oleh Ir. M.J.Hulswit.
17. Klenteng Eng Ang Kiong
Klenteng yang dibangun tahun 1825 ini diprakrasai oleh Liutenant Kwee Sam Hway. Nama klenteng yang terletak di Jalan R. E. Martadinata 1 ini memiliki makna “istana keselamatan dalam keabadian Tuhan”.
18. Rumah Dinas Wali Kota Malang
Bangunan yang dahulu menjadi salah satu rumah orang Belanda terpandang ini dibangun pada tahun 1920. Rumah khas kolonial Belanda ini beralamat di Jalan Kawi.
19. Rumah Anjasmoro 25
Rumah yang dibangun oleh perusahaan arsitektur Belanda Smeets, Kooper Hooger Beets ini beralamat di daerah Bergenbuurt (gunung-gunung), saat ini dikenal dengan alan Kawi, Ijen, Semeru, Anjasmoro. Bangunan yang dibeli oleh Dr. Slamet dari keluarga Belanda pada tahun 1993 ini merupakan tipikal rumah pegawai kotapraja Malang.
20. Rumah Makan Oen
Kafe tua yang dibangun pada tahun 1910 ini berlokasi di kawasan jalan Basuki Rahmat no 5. Toko lawas ini menjual aneka ice cream dan kue dan memiliki suasana toko tempo dulu, lengkap dengan menu masakan Indo-Holland.
21. Rumah ex Toko NIMEF
Bangunan yang didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda ini dahulu berfungsi sebagai tempat percetakan kertas berupa koran maupun pamflet propaganda penjajah zaman dahulu, serta turut mencetak Oeang Republik Indonesia (ORI).
22. SMA Negeri 4 Kota Malang
SMA yang terletak di sebelah utara Balai Kota Malang ini dirancang oleh Ir W Lemei dan Landsegebouwendiest (Jawatan Gedung Negara).
23. Sekolah Cor Jesu
Sekolah yang terletak di Jalan Jaksa Agung Suprapto ini dibangun pada 8 Februari 1900. Bangunan dengan arsitektur khas kolonial ini dirancang oleh Westmas dari Surabaya atas prakarsa dari Mgr. Staal yang pada saat itu adalahsatu-satunya uskup di Indonesia.
24. Sekolah Frateran
Sekolah yang dibangun pada tahun 1926 ini dirancang oleh arsitek Hulswit, Fermount & Ed Cuypers dari Batavia (Jakarta). Sekolah katolik ini berada di naungan Kongregasi Frater Bunda Hati Kudus (BHK) Indonesia.
25. SMA Negeri 1 Kota Malang
Sekolah peninggalan Belanda ini dibangun pada tahun 1931. Gedung yang berlokasi di sebelah utara Balai Kota Malang ini dirancang oleh Ir W Lemei dan Landsegebouwendienst (Jawatan Gedung Negara) Jawa Timur.
26. SMA Negeri 3 Kota Malang
Sekolah yang dulunya diberi nama AMS dan HBS ini dibangun pada tahun 1931. HBS (Hoogere Burger School) sendiri merupakan Sekolah Tinggi Warga Negara atau Sekolah Menengah untuk Belanda. Sedangkan AMS (Algemeene Middlebare School) merupakan Sekolah Menengah untuk umum.
27. Gedung Bank Indonesia Malang
Gedung rancangan Eduard Cuypers ini dibangun pada tahun 1916. Pada masanya, Bank ini merupakan Bank de Javanesche yang membantu ekonomi Bumi Putera.
28. Gedung AIA
Gedung AIA Finansial yang terletak di Jalan Diponegoro No 8 ini dahulu adalah tempat tinggal. Setelah Undang-Undang Gula dan Agraria tahun 1830 yang memberikan izin semakin luas, perusahaan swasta Eropa berinvestasi pada Belanda hingga banyak dibangun pabrik, bank dan perkebunan komoditi ekspor.
29. Bangunan Bank Commonwealth Kayutangan
Bangunan yang dibangun tahun 1936 ini beraliran Nieuwe Bouwen, penganut aliran International Style.
30. Bangunan Brandweer
Bangunan yang beralamat di Jalan Bingkin No 1 Sukun ini didirikan pada 7 Juni 1920. Gedung ini difungsikan sebagai kantor pemadam kebakaran Kota Malang, sebagaimana pada masanya juga difungsikan sebagai kantor pemadam kebakaran.
Pada saat itu, alih-alih sirine, mobil pemadam kebakaran menggunakan lonceng yang dipukul untuk menandakan keberadaan mobil ini.
31. Bank Mandiri Merdeka
Bangunan yang dibangun pada 1930-akhir dan rampung pada tahun 1940 ini sejak awal dipergunakan untuk jasa perbankan.
Hingga 31 Juli tahun 1999, dijalankan usaha bank-bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdiri dari BBD, BDN, Bank Exim, dan Bapindo. Pada bulan Agustus 1999, Bank Mandiri resmi beroperasi secara komersial.
32. Bangunan PLN Kayutangan
Bangunan peninggalan Belanda ini berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No 100 Klojen, Malang. Pada masanya, jalan ini terkenal sebagai kawasan pemukiman orang-orang Eropa. Gedung yang dibangun tahun 1930 ini dahulu merupakan gedung milik kantor N. V. Handlesvennootschap.
Baca Juga Tugu Malang di Google News (klik di sini).
Penulis: Nurul Amelia Putri
Editor: Herlianto. A