Malang, Tugumalang.id- MTs Ma’arif NU Kota Malang menggandeng Pengurus Takmir Masjid Dwiga Regency, Mojolangu Kota Malang, menyelenggarakan kegiatan Pesantren Sabtu Ahad (PETUAH), Sabtu (1/2/2025).
Kegiatan ini dihadiri seluruh guru dan siswa MTs Ma’arif NU, Pengurus Takmir, PC dan MWC LP Ma’arif NU, Ketua MWC NU Kecamatan Lowokwaru, dan Rektor Universitas Islam Malang (UNISMA).
Mengawali sambutan, pengurus Takmir Masjid, Heru Pratikno mengungkapkan, kerja sama ini tak lain dan tak bukan bertujuan untuk memakmurkan masjid, sebagai sarana dakwa Islam, sekaligus meningkatkan ketaqwaan anak-anak dan remaja di sekitar Lowokwaru, ujarnya.
Baca Juga: Kolaborasi UIN Maliki dan LP Ma’arif Kota Malang Selenggarakan Program Pelatihan Bahan Ajar Digital Berbasis Moderasi Agama
Gayung bersambut, Kepala MTs Ma’arif NU Kota Malang, Denik Indah Sulistiowati, S.Sos., M.Pd. Gr. Membeberkan maksud dan tujuan program PETUAH ini.
”Akhir-akhir ini ngeri sekali melihat dan membaca berita kenakalan anak-anak dan remaja. Ada anak membunuh orang tuanya sendiri. Oleh karena itu, MTs hadir sebagai upaya ikhtiar meminimalisir kenakalan tersebut,” ungkapnya.
Kegiatan ini, imbuhnya mengambil tema dzikir, fikir, dan amal sholeh dengan harapan mampu menanamkan nilai dan memperdalam serta mengamalkan ajaran Islam ahlussunah wal jama’ah an-nahdliyah.
PETUAH ini dihadiri langsung Rektor UNISMA, Prof. Drs. H. Junaidi Mistar, M.Pd., Ph.D yang sekaligus sebagai Ketua Komite dan Tim Pengembang MTs Ma’arif NU Kota Malang.
Sebelum melaunching program ini, ia menyampaikan, ”MTs ini sudah berumur 12 tahun, dalam proses pembelajarannya, ada 2 (dua) pilar penting, yaitu penguatan keimanan dan pengembangan kapasitas intelektual. Keimanan melahirkan siswa yang berakhlak, sedangkan pengembangan intelektual melahirkan siswa yang berprestasi,” paparnya
Sebagai acara puncak, yakni mauidho hasanah yang disampaikan Ketua MWC NU Kecamatan Lowokwaru, KH. Zainal Arifin, M.Ag. ia berpesan, jangan lupakan sholat. Setiap gerakan dalam sholat memiliki makna. Sholat harus berdiri tegak, artinya manusia hidup harus punya prinsip. Setelah takbir, tangan sendekap, artinya memegang erat ajaran agama. Ruku’ artinya tawadhu’.
Baca Juga: Semarak Puncak Resepsi Harlah LP Ma’arif NU Jatim ke-94 di Unisma, Bertabur Prestasi Kolaborasi
”Sujud adalah tempat kembali (mati dikubur dibumi). Dan salam adalah menjaga keselamatan dengan menebar kedamaian,” terangnya sambil sesekali melempar pertanyaan kepada siswa dengan memberikan doorprize.
Kegiatan ini pun ditutup dengan pembacaan do’a oleh Akhmad Fauzi, S.Ag, Ketua LP Ma’arif MWCNU Kec. Lowokwaru, setelah itu sesi foto bersama.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Sumber: MTs Ma’arif NU Kota Malang
redaktur: jatmiko