Oleh: Erwin Kustiman*
(Bagian Ketiga dari Empat Tulisan)
Dari Kawasan Kawaluyaan, kami kemudian melanjutkan perjalanan menuju arah timur Kota Bandung melewati perbatasan dari Kota menuju Kabupaten Bandung. Alhamdulillah, Kawasan Cibiru yang biasanya macet, malam itu cukup lancar sehingga kami bisa mengefektifkan waktu tersisa menjelang malam.
Dari Cibiru kami pun melaju ke Kawasan Cinunuk dan kemudian berbelok kiri menanjak menuju Manglayang Regency. Sebelumnya, saya sudah bertanya alamat rumah Prof Atwar Bajari kepada teman kuliah S3, Kang Ope Destrian yang juga seorang ASN tenaga kependidikan (tendik) di Universitas Padjadjaran. Saya sendiri baru berkunjung ke rumah beliau malam itu.
Sementara, Pak Aqua Dwipayana yang selama ini dekat dengan Prof Atwar sebelumnya tidak pernah berkunjung ke rumah itu. Mereka biasanya ketemu di kampus Jatinangor, Sumedang, atau Dipati Ukur Bandung. Terutama ketika Dr Atwar menjadi Promotor Dr Aqua saat kuliah di program studi S3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad).
Saya pun memanfatkan faslitas google map yang menunjukkan rute yang secara algoritma dianggap tercepat untuk sampai di tujuan. Maka, perjalanan pun terasa menyenangkan sekaligus mengejutkan karena kami harus masuk hingga ke jalan-jalan “tikus” yang semula kami anggap nyasar. Namun, berkat Pak Aqua dan Pak Nurcholis MA Basyari yang tetap tenang dan selalu menyampaikan jokes menyenangkan, perjalanan pun terasa menyenangkan dan mengesankan.
Tak terasa kami pun sampai di depan gerbang Komplek Manglayang Regency. Kami sempat bertanya kepada penjual bakso dan memang menunjukkan kami sudah di rute yang benar menuju kompleks kediaman Prof Atwar.
Maka, di kompleks perumahan yang sejuk di dataran tinggi timur Kota Bandung itu, Dr Aqua pun bersilaturahim dengan Wakil Dekan I Fikom Unpad yang baru saja meraih gelar guru besar yakni Prof Dr Atwar Bajari. Dr Aqua juga amat menghormati Prof Atwar yang dinilainya rendah hati dan memberi atensi besar kepada mahasiswa, termasuk kepada Dr Aqua ketika menuntut ilmu di Prodi magister dan doktoral di Fikom Unpad.
Selain Prof Deddy Mulyana dan Dr Edwin Rizal, Prof Atwar adalah Promotor Dr Aqua saat kuliah program studi S3 di Fikom Unpad. Prof Atwar intens memberikan bimbingan dan banyak membantu Dr Aqua mulai dari kuliah hingga ujian promosi doktor pada Jumat pagi, 15 April 2016.
“Prof Atwar adalah sosok yang rendah hati dan selalu membantu mahasiswa agar sukses dalam studi. Yang penting kita harus fokus dan mau bekerja keras. Salah satu ciri khas Prof Atwar kepada siapapun beliau selalu menyapa dengan kata ‘bos’,” ungkap Pak Aqua sambil tersenyum.
Sosok yang Populer
Kami sempat berputar-putrar di kompleks tersebut karena tidak tercantum jelas blok dan nomor rumah. Akan tetapi, ketika bertanya kepada orang yang lewat ternyata Prof Atwar sosok yang populer. Saya hanya bertanya nomor dan blok rumah, orang tersebut langsung menjawab, “Oh itu rumah Pak Dosen, Pak Atwar,” ujarnya.
Respons orang tersebut kemudian kami sampaikan kepada Prof Atwar ketika kami sudah mengobrol di ruang tamu kediaman beliau untuk menyenangkan hatinya. “Prof Atwar ini memang sosok yang populer. Siapapun mengenal beliau,” kata Pak Aqua disambut senyum Prof Atwar. “Ah, Bos ini bisa saja,” ujarnya tertawa.
Meski waktu mulai beringsut menuju malam, perbincangan di kediaman Prof Atwar berlangsung meriah dan diselingi derai tawa. Silaturahim malam itu dirasakan sangat berkah dan memberi spirit kepada semua orang yang terlibat pada kegiatan mulia tersebut.
Saat kami berempat sedang asyik ngobrol, istri Prof Atwar menyajikan teh manis hangat dan bubur kacang hijau. Malam itu kami bertiga belum sempat makan, sehingga sajian itu langsung kami habiskan.
“Ibu sepertinya tahu kami belum makan malam sehingga menyajikan bubur kacang hijau yang lezat. Terima kasih banyak Prof Atwar,” kata Dr Aqua yang disambut senyum dan komentar Prof Atwar, “Sama-sama Bos.”
Dari Prof Atwar saya juga mendapat pelajaran dan teladan penting. Sosok beliau yang rendah hati dan terbuka pada setiap mahasiswa, membuat ia menjadi salah satu dosen populer di lingkungan Fikom Unpad.
Menyentuh Aspek Komunikasi
Ketika pria kelahiran Sumedang, 27 Maret 1965 ini dipastikan diangkat sebagai guru besar Fikom Unpad pada Senin, 1 Maret 2021 lalu, ucapan selamat mengalir dari banyak kalangan. Tak hanya secara langsung secara lisan, via telefon, tapi juga dicermati di akun grup Whatsapp maupun lini masa platform media sosial lainnya seperti Facebook, Instagram, dan lain-lain.
Semua nadanya sama menyampaikan tahniah dan doa keberkahan bagi dosen yang kini juga menjadi Wakil Dekan I Fikom Unpad.
“Waduh, saya sebenarnya nggak enak dimintai kesan tentang pengangkatan guru besar ini. Namun, tentu ini hal yang patut disyukuri, semoga juga menjadi inspirasi bagi semua,” ungkap Prof Atwar yang sebelumnya pernah menjabat Kaprodi Doktor Fikom Unpad.
Ia menyampaikan terima kasih atas ucapan selamat yang terus mengalir. “Terima kasih atas ucapan selamat dan doa-doanya yang disampaikan secara langsung, via telpon, WA, IG, dan terutama FB. Semoga rakhmat dan karunia atas capaian ini membawa berkah buat saya secara pribadi, keluarga, institusi dan rekan sejawat. Bagaimanapun dalam anugrah yang besar terletak tanggung jawab yang lebih besar untuk merawat dan menjalankannya,” kata Prof Atwar.
Mantan Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi (Aspikom) Indonesia ini lebih jauh mengatakan pendidikan Ilmu Komunikasi sekarang menjadi salah satu prodi yang banyak diminati. Perkembangan teknologi melahirkan perubahan peradaban baru. Peradaban baru ini tidak ada yang tidak menyentuh aspek komunikasi.
Saat mendengar penjelasan Pak Nurcholis yang berniat melanjutkan studi S3 di Fikom Unpad, Prof Atwar langsung menyatakan kesediaan untuk memberikan rekomendasi sebagai salah satu syarat pendaftaran. “Silakan nanti Pak Nurcholis mengirim file suratnya, insya Allah segera saya tanda tangani,” ucap Pak Atwar yang malam itu juga lewat WA mengirimkan rekomendasinya kepada Pak Nucholis.
Pertemuan dengan Prof Atwar dan rekomendasi yang diberikannya membuat Pak Nurcholis makin semangat untuk melanjutkan kuliah S3. “Semua nasihat Prof Atwar insya Allah saya laksanakan. Makasih banyak Prof Atwar untuk semua dukungannya,” ujar Pak Nurcholis yang sehari-hari menjabat sebagai Pemimpin Redaksi tugujatim.id.
Hari terus beringsut menuju malam. Masih ada satu tujuan silaturahim yakni kediaman Dr Dadang Sugiana, Kaprodi S3 Fikom Unpad di Kawasan Rancaekek. Kami pun berpamitan kepada sang empunya rumah.
Sebelumnya Pak Nurcholis juga menyerahkan buku-buku karyanya kepada Prof Atwar. “Wah buku bagus ini, insya Allah saya baca sampai tuntas,” ujar Pak Atwar.
Dalam pekat malam yang semakin larut, kami pun segera beranjak menuju ke Rancaekek. Pak Aqua memutuskan menelefon dulu Pak Dadang Sugiana karena khawatir beliau sudah terlelap. “Wah kejutan nih Pak Aqua, kebetulan saya masih ngopi di teras. Silakan Pak kalau berkenan mau berkunjung. Saya tunggu,” demikian disampaikan Pak Dadang Sugiana ramah di ujung telefon. (BERSAMBUNG).
*Penulis adalah Dosen Tetap Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Pasundan Bandung, Mantan Wapemred HU Pikiran Rakyat Bandung, Jawa Barat.