MALANG – Percepatan vaksinasi di Kabupaten Malang terkendala jam kerja masyarakat. Pasalnya gerai vaksinasi di wilayah Kabupaten Malang dilaksanakan pada pagi hari. Sedangkan saat itu masyarakat sedang bekerja.
Demikian hasil analisa Forkopimda Kabupaten Malang dalam rapat analisa dan evaluasi (Anev) capaian target vaksinasi yang dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Malang, Kepanjen. Minggu (10/10/2021) sore.
Kapolres Malang, AKBP Raden Bagoes Wibisono mengatakan bahwa hampir di seluruh wilayah kabupaten Malang gerai vaksinasi dilaksanakan pada pagi hari, namun disisi lain tidak sedikit pula masyarakat yang bekerjanya bersamaan dengan pelaksanaan vaksinasi di wilayahnya.
“Saya berbicara dengan Pak Camat, kemudian Pak Lurah baik itu di Malang Timur, Malang Utara maupun Malang Selatan. Ada temuan yang cukup menarik. Kami harus mengatur bagaimana strategi percepatan vaksinasi bisa berjalan maksimal,” terangnya saat dikonfirmasi pada Senin (11/10/2021).
Menurutnya, jajaran Forkopimda Kabupaten Malang sudah berkomitmen akan bersama-sama mendorong jajarannya hingga yang paling bawah, demi mensukseskan percepatan vaksinasi di Kabupaten Malang.
Oleh karena itu, ia mengharapkan agar masing-masing muspika lebih memahami sosiologi dan psikologi masyarakatnya.
“Kami harus perhatikan waktu dimana mereka bisa melaksanakan vaksinasi. Kalau memang mereka tidak bisa melaksanakan vaksinasi terpusat, maka bisa meniru cara dari Muspika Pakis dan Ampelgading dengan melaksanakan vaksinasi keliling atau door to door,” jelasnya.
Kapolres menjelaskan, bahwa ketua RT dan kepala desa mempunyai peranan penting dalam menghimbau warganya. Bagoes meminta agar muspika lebih meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak tersebut, untuk mendatakan dan mengedukasi warganya, agar dapat dilakukan vaksinasi di rumah.
“Agar capaian lebih maksimal, kami juga perlu melakukan inovasi jemput bola, karena gerai vaksinasi yang sudah ada kebanyakan dilaksanakan pagi hari, dimana waktu tersebut adalah waktu orang bekerja,” tegas Bagoes.
Kapolres Malang AKBP R. Bagoes Wibisono menambahkan, bahwa Negara Arab Saudi telah mengakui vaksin Sinovac. Kedepan Arab Saudi juga segera membuka kegiatan ibadah haji dan umroh, khususnya bagi jamaah dari Indonesia.
“Arab Saudi sudah mengakui vaksin Sinovac, dan akan membuka kembali pintu umroh dan haji untuk negara Indonesia, hal ini dapat kami jadikan informasi dan motivasi bagi masyarakat yang akan melaksanakan ibadah haji,” tuturnya.
Dari hasil evaluasi yang telah dipaparkan Forkopimda Kabupaten Malang, dan sesuai data capaian vaksinasi dalam seminggu terakhir, terpilihlah muspika Singosari sebagai muspika terbaik dalam kategori capaian vaksinasi terbanyak dengan dukungan tenaga kesehatan dari Dinkes Kabupaten Malang dan tenaga kesehatan dari Polres Malang. Serta Kepala Puskesmas Singosari mendapat penghargaan sebagai tenaga kesehatan terbaik.
Selanjutnya, dengan kategori capaian vaksinasi terbanyak tanpa dukungan tenaga kesehatan dari Dinkes Kabupaten Malang maupun dari tenaga kesehatan Polres Malang yaitu muspika Wajak.
Kemudian juga diberikan bendera hitam secara simbolis kepada Muspika dengan capaian vaksinasi terendah atau tiga terbawah, diantaranya Muspika Pagak, Muspika Kromengan dan Muspika Sumberpucung.
“Kami forkopimda selalu turun untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi di wilayah, itu merupakan bentuk motivasi kita kepada jajaran. Saya harapkan kepada muspika jika menemui kesulitan jangan enggan untuk menyampaikan kepada kami agar permasalahan atau kendala yang ada di wilayah segera teratasi,” tambahnya.
Semoga target vaksinasi di Kabupaten Malang segera tercapi. “Kami forkopimda terus melakukan upaya-upaya yang dinamis dengan mengikuti dinamika di masyarakat,” pungkasnya.
Reporter Rizal Adhi Pratama
Editor: Sujatmiko