Malang, tugumalang.id – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang secara kelembagaan menyatakan sikap untuk menjaga netralitas dan tak akan memberikan arah dukungan politik kepada jamaahnya di pesta demokrasi atau Pemilu 2024 mendatang.
Ketua PCNU Kota Malang, KH Isroqunnajah atau yang akrab disapa Gus Is menyampaikan bahwa pihaknya akan mengikuti sikap yang telah ditegaskan oleh Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) bahwa NU tak akan terlibat mendukung suatu partai atau kontestan Pemilu 2024.
“Jadi secara kelembagaan kami di PCNU Kota Malang tidak akan pernah mendukung siapapun (partai atau kontestan pemilu),” ucapnya, Minggu (22/10/2023).
Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Ajak Ciptakan Kerukunan di Peringatan Maulid Nabi Muhammad PCNU Kota Malang
Menurutnya, NU di Kota Malang adalah organisasi struktural yang akan sejalan dengan pengurusnya di pusat yakni PBNU. PCNU menurutnya akan terus menjunjung tinggi komunikasi instruktif dan konsolidatif dengan PBNU.
“Jadi kalau PBNU menyatakan sikap netral terhadap arah politih 2024, saya kira organ dibawahnya juga harus netral,” tuturnya.
Gus Is mengatakan bahwa jamaah NU secara nasional diperkirakan mencapai 59,2 persen dari total jumlah penduduk muslim di Indonesia. Di Kota Malang, dia memperkirakan prosentasinya tak jauh beda dengan nasional.
Dia menyampaikan bahwa yang perlu dipahami adalah secara kelembagaan NU tak akan turut serta dalam memberikan arah dukungan politik pada pemilu 2024.
“Maka saya kira apa yang dilakukan oleh PBNU sudah betul. Jadi menarik diri secara kelembagaan untuk memberikan dukungan kepada partai apapun,” tuturnya.
Namun menurutnya, pihaknya tak akan mempermasalahkan jika ada jamaah atau pengurus PCNU Kota Malang yang secara pribadi terjun atau menjadi bagian dari sebuah partai politik. Hanya saja, dia menekankan agar mereka tak membawa bawa nama lembaga NU.
“Perkara perorangan, meminati atau menjadi bagian dari partai itu kami persilahkan. Karena memang dengan cara itu mungkin bisa melakukan pembangunan ke depan,” ujarnya.
“Jadi kalau secara pribadi gak masalah, kecuali kalau membawa nama NU,” imbuhnya.
Bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional, Gus Is juga memberikan pesan kepada generasi muda dari jamaah NU di Kota Malang untuk menyiapkan diri dalam menghadapi masa depan.
“Saya kira santri hari ini memahami apa yang akan dihadapi di masa depan. Jadi yang kami tekankan adalah penguatan keaswajaan dan keislaman serta melakukan simulasi menghadapi masa depan dengan cara mencoba mengadaptasi, mengadopsi dari apa yang ada hari ini, lalu kira kira estimasi tahun tahun mendatang seperti apa,” tandasnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko