MALANG, Tugumalang.id – Pernahkah kamu mendengar obat angkak? Obat angkak atau yang juga dikenal sebagai obat tradisional, telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional di beberapa budaya di dunia.
Terbuat dari beras merah atau ketan yang difermentasi dengan menggunakan ragi angkak. Obat ini memiliki sejarah penggunaan yang panjang.
Obat angkak saat ini menjadi sorotan karena dipercaya dapat mengobati penyakit demam berdarah. Apakah hal tersebut benar? Simak penjelasannya!
Sejarah Angkak
Angkak merupakan varietas beras yang telah difermentasi dengan bantuan jenis jamur khusus yaitu ragi monascus purpureus, yang mengubah warnanya menjadi merah.
Baca Juga: 7 Manfaat Daun Binahong, untuk Asam Urat hingga Luka Bakar
Karena proses tersebut, angkak juga sering disebut sebagai beras ragi merah. Sejak berabad-abad lamanya, bahan ini telah digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok karena manfaatnya yang terbukti bermanfaat bagi kesehatan.
Beberapa hidangan tradisional Cina menggunakan angkak, seperti bebek Peking yang berwarna kemerahan. Lalu umumnya digunakan sebagai pewarna makanan, pengawet makanan, campuran rempah, dan bahan untuk membuat minuman beralkohol seperti anggur beras.
Selain digunakan dalam makanan, angkak juga dijual sebagai obat atau suplemen kesehatan seperti penurunan kadar kolesterol.
Zat monacolin K atau lovastatin yang terkandung dalam angkak memiliki fungsi sebagai obat untuk masalah jantung serta menghambat enzim pembentukan kolesterol sehingga meningkatkan fleksibilitas dan adaptabilitas pembuluh darah.
Baca Juga: 6 Buah Produksi Tertinggi di Kecamatan Tirtoyudo
Selain itu, angkak merah juga bermanfaat untuk mengurangi rasa sakit pada gangguan pencernaan seperti diare dan meningkatkan sirkulasi darah.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa angkak memiliki manfaat dalam mencegah gangguan metabolisme dan meredakan peradangan.
Angkak Obati Demam Berdarah?
Lalu apakah angkak mampu untuk mengobati penyakit demam berdarah? Angkak sebenarnya tidak memiliki kemampuan untuk menyembuhkan demam berdarah.
Angkak tidak bertindak untuk menghilangkan virus penyebab demam berdarah, tetapi hanya membantu mengatasi atau mengurangi gejalanya. Kandungan dalam angkak dipercaya dapat meningkatkan jumlah trombosit pada penderita demam berdarah.
Kandungan dalam angkak diyakini dapat merangsang proses pembentukan trombosit di sumsum tulang, serta mempengaruhi proses infeksi agar tidak merusak trombosit.
Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa angkak berpotensi untuk meningkatkan jumlah trombosit pada pasien demam berdarah.
Selain itu, angkak memiliki sifat anti inflamasi melalui metabolitnya, seperti monacolin K, ankaflavin, dan monascin, sehingga bermanfaat sebagai pengobatan alami untuk DBD.
Ditambah lagi, angkak mengandung isoflavon dan lovastatin, dua senyawa antiinflamasi yang membantu mempercepat proses penyembuhan pasien DBD.
Angkak merah bisa diberikan kepada pasien demam berdarah dalam bentuk kapsul, dicampurkan dalam minuman, atau diolah ke dalam makanan.
Penggunaannya untuk mengobati DBD dapat dilakukan dengan cara diseduh seperti teh, dicampurkan ke dalam makanan seperti daging, sayuran, tahu, tempe, dan sebagainya. Selain itu, angkak juga dapat dikombinasikan dengan buah seperti jambu biji.
Meskipun angkak memiliki beragam manfaat bagi kesehatan tubuh, namun perlu diingat bahwa angkak juga dapat menyebabkan efek samping yang cukup berbahaya dan perlu diperhatikan.
Beberapa efek samping yang dapat terjadi, seperti rasa tidak nyaman pada perut, kembung, dan sakit kepala. Kandungan monacolin K dalam angkak juga dapat menyebabkan gangguan miopati dan kerusakan hati.
Oleh karena itu, angkak tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh wanita hamil, menyusui, atau yang sedang menjalani program kehamilan.
Beberapa produk angkak juga diduga mengandung kontaminan seperti citrinin yang dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
Sehingga, penting untuk berhati-hati saat mengkonsumsinya, karena saaat ini angkak mudah ditemukan dalam bentuk suplemen.
Sebaiknya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai konsumsi angkak, agar dapat menghindari kemungkinan efek samping.
Meskipun angkak memiliki manfaat yang signifikan, tetap perlu memperhatikan potensi efek samping seperti reaksi alergi, toksisitas hati, dan masalah otot, terutama bagi ibu hamil dan menyusui.
Sebagai alternatif pengobatan, angkak telah menarik perhatian dalam upaya mengatasi demam berdarah. Namun, dibalik manfaatnya, terdapat adanya risiko efek samping yang dapat ditimbulkan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami secara menyeluruh sebelum mengambil keputusan terkait penggunaan angkak sebagai bagian dari pengobatan.
Dengan penelitian lebih lanjut serta adanya pemantauan medis yang tepat, penggunaan angkak dapat dioptimalkan potensi pengobatannya dengan tetap memperhatikan kesehatan dan keselamatan.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Penulis : Malicha Allena (Magang)
Editor: Herlianto. A