Malang, Tugumalang.id-Seperti halnya kulit, mata Anda terus-menerus terpapar oleh lingkungan sekitar. Akibatnya, faktor lingkungan seperti suhu, kelembapan, sinar matahari, dan polusi udara dapat memengaruhi mata Anda dan bahkan pada kondisi paling buruk dapat mengganggu penglihatan.
Berdasarkan sistem klasifikasi tiga huruf Köppen (Klasifikasi iklim Köppen adalah salah satu sistem klasifikasi iklim yang paling banyak digunakan secara luas), Iklim di Indonesia masuk klasifikasi AFW (Tropis, Hutan hujan dan gersang).
Iklim yang berganti secara periodik musim, mempengaruhi secara berkala kondisi mata. Berbagai macam iritan ada di lingkungan dapat memengaruhi penglihatan Anda. Beberapa iritan ini juga dapat menyebabkan bintik-bintik atau kekasaran. Seperti dikutip dari laman visionprofessional, beberapa faktor lingkungan yang dapat merusak mata Anda meliputi:
Polusi: Terpapar polusi udara secara terus-menerus dapat menyebabkan penglihatan kabur, mata berair, mata terbakar, atau mata kering.
Sinar UV: Paparan radiasi UV yang berlebihan dapat merusak retina atau kornea mata. Hal ini bahkan dapat menyebabkan kondisi yang menyebabkan hilangnya penglihatan, seperti degenerasi makula dan katarak.
Asap: Asap, terutama dari kebakaran hutan, dapat menyebabkan iritasi, peradangan, dan penglihatan kabur. Selain itu, asap rokok yang terhirup langsung maupun tidak langsung meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit serius, seperti glaukoma, katarak, retinopati diabetik, dan degenerasi makula terkait usia.
Partikel: Partikel di udara, seperti debu, menyebabkan gatal pada mata, penglihatan kabur, dan merusak kornea. Jika Anda mengalami nyeri mata, Anda mungkin mengalami cedera mata atau abrasi kornea.
Baca Juga: Kenali 5 Penyebab Kerusakan Mata, Lensa Kontak hingga Main HP Sambil Tiduran
Cuaca dan mata
Kondisi cuaca lainnya, seperti suhu, sinar matahari, dan tekanan udara, juga dapat memengaruhi mata. Kondisi cuaca yang ideal untuk mata adalah suhu dan kelembapan sedang dengan angin yang rendah dan sinar ultraviolet (UV) yang rendah.
Suhu yang lebih tinggi dalam kondisi kelembapan rendah dikaitkan dengan risiko lebih tinggi diagnosis mata kering. Panas yang berlebihan dalam kondisi kelembapan rendah juga terbukti memperburuk gejala mata kering. Hal ini terjadi karena panas yang tinggi menyebabkan air mata menguap lebih cepat.
Suhu yang lebih rendah juga dapat merusak mata. Secara umum, cuaca yang lebih dingin berarti tingkat kelembapan yang lebih rendah. Hal ini karena suhu yang lebih dingin dikaitkan dengan tingkat kelembapan yang lebih rendah di luar ruangan. Ditambah lagi, sistem pemanas menciptakan kondisi yang lebih kering di dalam ruangan.
Sinar matahari atau, lebih khusus lagi, sinar UV merupakan faktor lingkungan lain yang dapat merusak mata. Terlalu banyak paparan sinar UV dapat meningkatkan risiko dan tingkat keparahan mata kering. Paparan sinar UV juga dapat meningkatkan risiko katarak, degenerasi makula, kerusakan kornea , dan beberapa jenis kanker mata.
Perubahan suhu, kelembapan, dan tekanan udara yang terjadi setiap musim juga memengaruhi mata. Kemungkinan besar perubahan suhu antarmusim lebih memengaruhi gejala mata kering daripada suhu musiman yang sebenarnya.
Selain itu, perubahan musim dapat menyebabkan alergi lingkungan, yang juga dapat memperburuk mata kering. Meningkatnya jumlah serbuk sari di udara diduga menjadi penyebabnya.
Glaukoma adalah kondisi mata umum yang utamanya diobati dengan menurunkan tekanan mata (TIO). Beberapa penelitian menemukan bahwa TIO cenderung lebih tinggi di musim dingin dan lebih rendah di musim panas.
Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Mata di Era Digital
Dampak polusi pada mata
Karena mata terus-menerus terpapar udara terbuka, mata juga terus-menerus terpapar polutan udara. Beberapa polutan utama yang dapat memengaruhi mata adalah ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2), dan partikel.
Studi tentang dampak polutan gas luar ruangan sebagian besar tidak meyakinkan. Namun, kadar ozon dan nitrogen dioksida dalam ruangan telah dikaitkan dengan tingkat keparahan gejala mata kering. Paparan gas ini dapat menyebabkan kematian sel, stres oksidatif, dan peradangan pada mata. Debu juga dapat menyebabkan stres oksidatif pada jaringan mata.
Cara melindungi mata Anda dari lingkungan
Hanya karena iklim atau cuaca dapat membahayakan mata, bukan berarti hal itu harus terjadi. Pertimbangkan langkah-langkah berikut yang dapat membantu melindungi mata Anda:
Gunakan pelembap udara – pelembap udara dalam ruangan meningkatkan kelembapan relatif, yang baik untuk mata.
Minum banyak cairan – mata Anda menggunakan banyak cairan agar tetap lembap. Saat berada di lingkungan yang panas dan/atau kering, sebaiknya tingkatkan asupan cairan.
Gunakan pelindung mata – kacamata hitam dan kacamata pelindung yang menghalangi sinar UV dapat membantu mencegah kerusakan mata dalam kondisi ekstrem.
Alihkan udara panas dari wajah Anda – saat mengemudi dalam cuaca dingin, jangan biarkan udara panas dari AC berhembus ke wajah Anda, karena ini dapat merusak mata Anda.
Pasang pembersih udara – Pembersih udara yang menghilangkan polutan udara dalam ruangan dapat membantu melindungi mata dari PM dan bioaerosol.
Tempatkan tanaman di dalam ruangan – tanaman terbukti mampu menghilangkan jenis polutan tertentu dari udara.
Bila ada gejala yang tidak normal pada mata dari akibat kondisi cuaca, iklim maupun lingkungan yang buruk, maka segara periksakan mata Anda ke dokter. Untuk menghindari keadaan yang lebih buruh pada mata Anda.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Sumber: dikutip dari berbagai sumber Kesehatan mata dan lingkungan.
Editor: jatmiko