Tugumalang.id
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan
No Result
View All Result
Tugumalang.id
No Result
View All Result
Home Berita

Lembaga SAI Sebut Malang Selatan Pernah ada Sawit tapi Merugi

Redaksi by Redaksi
Senin, 14 Feb 2022
in Berita
Reading Time: 2 mins read
A A
Warga membongkar tanaman sawit, dan menggantinya dengan tanaman lain

Warga membongkar tanaman sawit, dan menggantinya dengan tanaman lain

Share WhatsappShare FacebookShare Twitter

MALANG – Pembangunan pabrik kelapa sawit dan pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Malang masih menjadi pro dan kontra di masyarakat. Salah satunya dari Lembaga Konservasi Sahabat Alam Indonesia (SAI) yang mengatakan jika penanaman sawit lebih banyak dampak negatifnya daripada keuntungannya.

Founder Sahabat Alam Indonesia, Andik Syaifudin, mengatakan jika dulu Malang Selatan sudah memiliki pengalaman yang tidak mengenakkan terkait penanaman sawit.

“Tahun 2012 kita sudah dapat isu ada sawit di Malang Selatan dan di tahun 2015 kita temukan lahan sawit di daerah Gedangan, Nganteb, Tumpakrejo, Srigonco, Sumberbening, Bandungrejo bahkan sampai Modangan. Kalau kita mengobrol sama warga itu kan dikirim ke Blitar, awalnya warga diberikan bibit gratis dengan iming-iming harga bisa sampai Rp2.000,- sampai Rp2.500,- per kg,” terangnya saat acara ngobrol santai di live Instagram tugumalang.id beberapa waktu lalu.

Namun, karena tidak adanya sosialisasi dampak lingkungan penanaman sawit membuat sumber air di daerah Gedangan jadi menipis.

“Tapi mereka tidak pernah diberikan edukasi bahwa sawit ini memiliki dampak ekologis, yabg terbukti di warga saya di Gedangan sumber airnya mulai berkurang ketika ada sawit di sekitarnya,” bebernya.

Hal ini membuat warga yang sempat menanam sawit di Malang Selatan menjadi menyesal dan memiliki merobohkan tanaman tersebut untum ditanami pohon buah-buahan lainnya.

“Di Malang Selatan mulai Tumpakrejo dan daerah sekitarnya itu sudah banyak warga yang beralih dari tanaman sawit, karena keuntungan dan dampaknya tidak sebanding, terakhir harganya Rp800,- per kg,” ungkapnya.

Andik sendiri mengatakan jika wacana pabrik sawit ini kalau dibiarkan bisa jadi langsung diketuk palu tanpa sosialisasi kalau tidak dilawan.

“Makanya mulai dari isu dihembuskan ini kita langsung melawan. Dasar kita protes sendiri karena kita melihat yang ada di luar pulau, dimana kita melihat secara langsung sawit itu seperti apa. Saya juga duku bekerja di alat berat di Kalimantan dan pulau-pulau yang lain. Jadi, kita tahu baik dan buruknya sawit itu, meskipun ada sawit yang sustainable tanpa harus merusak hutan,” tegasnya.

Selain itu, ia menganggap jika tanaman sawit sangat tidak cocok ditanam di Jawa yang mana hutannya sudah banyak yang terdegradasi.

“Tapi saat ini lari ke Jawa, padahal di Jawa itu hutan kita itu sudah kritis karena terdegradasi. Banyak lahan-lahan beralih fungsi, dan jika ini ditambah sawit yang tidak ramah terhadap tanah maka dampaknya lebih banyak negatifnya. Sehingga kita akan menciptakan bencana ekologis yang baru di Jawa,” ujarnya.

Terlebih lagi jika ditanam di Malang Selatan yang mana setiap tahunnya selalu dilanda bencana kekeringan.

“Sedangkan Malang Selatan adalah kawasan karst, dimana kawasannya kebanyakan adalah tanah kapur. Dan jika ditambah sawit yang sifatnya rakus air maka akan menambah bencana ekologis baru bagi masyarakat Malang Selatan,” jelasnya.

“Kalau dihitung-hitung mungkin untung, tapi dampak lingkungannya akan lebih tinggi dari keuntungan yang didapatkan. Jadi, yang kita bela itu sisi penguasanya atau sisi sosial-lingkungan itu sendiri,” pungkasnya.

Previous Post

Kasus Covid-19 Kota Batu 2 Pasien Per Hari

Next Post

Tunjangan Profesi Guru di Kota Batu Tak Kunjung Cair Sejak Oktober 2020

Next Post
Foto: Wakil Wali Kota Batu, Punjul Santoso

Tunjangan Profesi Guru di Kota Batu Tak Kunjung Cair Sejak Oktober 2020

BERITA POPULER

  • Simak cara membaca pikiran orang yang bisa dipelajari.

    7 Trik Psikologi Cara Membaca Pikiran Orang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ingin Jadi Laki-laki Berkarisma? Ikuti 8 Tips Berikut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 10 Makanan Pengganti Karbohidrat, Lebih Baik dari Nasi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Inspiratif, Pemuda di Kota Malang Bangun Bisnis Laundry Berbasis Teknologi Digital Rancangan Sendiri

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dijuluki Swiss Kecil, Kota Batu Malah Krisis Kunjungan Turis Asing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

E-Majalah Agustus-September 2023

Tugumalang.id

© 2022 Tugu Malang ID - Powered by Tugu Media Group

Navigate Site

  • Kode Etik
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Kebijakan Data Pribadi
  • Tentang Kami
  • Kontak Kami
  • Form Pengaduan
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Peristiwa
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Hiburan
  • Pariwisata
  • Olahraga
  • Hukum & Kriminal
  • Advertorial
  • Catatan

© 2022 Tugu Malang ID - Powered by Tugu Media Group