MALANG – Menyusul program vaksinasi COVID-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus lakukan persiapan. Salah satunya, dengan memberikan pelatihan pada puluhan vaksinator.
“Ketika nanti dibutuhkan vaksinator, pelatihannya akan dilakukan oleh Puskesmas. Setiap Puskesmas akan diambil dua orang,” kata Wali Kota Malang, Sutiaji usai rapat koordinasi (rakor) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang dan Forkopimda Provinsi Jawa Timur, Jumat (8/1/2021) sore.
Kota Malang memiliki 16 Puskesmas. Jika masing-masing Puskesmas diambil dua orang sebagai vaksinator. Artinya, akan ada sekitar 32 orang vaksinasi secara keseluruhan.
Meski demikian, lanjut Sutiaji, ada kemungkinan jumlah vaksinator tersebut akan bertambah jika memang dibutuhkan.
“Kalau data-data (vaksinator) dari rumah sakit, sudah didaftarkan. Tinggal disesuaikan kebutuhannya, jika perlu ditambah, monggo,” ujarnya
Sejauh ini, pihaknya juga sudah menyiapkan lokasi penyimpan vaksin. Yakni, di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang. Sementara untuk proses vaksinasi, akan dimulai pada tanggal 14 Januari 2021 mendatang.
“Nanti akan dimulai provinsi dulu. Sementara, di daerah, belum. Setiap daerah nanti ada 10 kepala daerah dan kepala dinas yang akan diberi vaksin. Kecuali, kepala daerah yang sudah pernah terpapar covid-19, tidak bisa divaksin,” tambah dia
Dengan demikian, Wali Kota, Sutiaji maupun Sekretaris Daerah (Sekda) Wasto tidak akan mendapatkan vaksinasi dan diwakilkan oleh Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko.
Rakor tersebut juga membahas detail kesiapan daerah untuk mendapatkan vaksin. Setiap daerah diberi kesempatan untuk melakukan updating data bagi para penerima vaksin.
Kota Malang sudah terdata sebanyak 7.050 tenaga kesehatan (nakes) sebagai penerima vaksin. Proses pendataan dan verifikasi sejumlah 6 ribu.
Selanjutnya, Pemkot akan kembali melakukan pendataan untuk tahap selanjutnya. Yakni, pelayan publik dan pegawai instansi yang kerap berinteraksi dengan masyarakat.
Dijelaskan pula, terkait pelaksanaan vaksin terjadi menjadi 4 siklus. Yakni, melalui verifikasi pendaftaran dan pengecekan kormobid atau penyakit penyerta.
“Mulai dari pertama verifikasi, pendaftatan, cek komorbid, dan lainnya ada waktu 10 menit nanti untuk seseorang yang akan di vaksin,” tandasnya