Tugumalang.id – Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Kota Malang (MIN 1 Kota Malang) merupakan salah satu sekolah dasar unggulan dengan transformasi paling mengejutkan dari masa ke masa. 46 tahun sudah madrasah ini berdiri hingga menjejakkan ribuan prestasi mengharumkan nama Malang di mata dunia.
Di usianya yang ke-46 tahun, MIN 1 Kota Malang terus berkembang menjadi salah satu madrasah unggulan di Indonesia. Bermula dari hanya mengajar 5 siswa, MIN 1 Kota Malang kini menampung 1.543 siswa dan memiliki 140 guru serta karyawan.
Sudah bukan hal asing jika tiap tahun ajaran baru, sekolah yang terletak di Jalan Bandung, Kota Malang ini menjadi buruan para orang tua untuk mendaftarkan anaknya. Beragam prestasi diraih siswa dan siswi MIN 1 Kota Malang, baik di tingkat regional, nasional, hingga internasional.
Baca Juga: Rekor! 600 Anggota Pramuka Garuda Kota Malang Dilantik, Terbanyak dari MIN 1
Dirintis sejak selama hampir setengah abad, tak ada yang menduga dari sekolah yang dulu diremehkan itu kini membuktikan diri menjadi salah satu sekolah favorit. Tentu, semua itu berkat jasa besar dari para kepala madrasah dan para guru-gurunya.
Dalam tulisan ini, tugumalang.id akan membahas kiprah jasa kepemimpinan para kepala madrasah MIN 1 Kota Malang dari masa ke masa. Total hingga di usianya yang ke-46 tahun ini, ada 7 nama sosok yang berjasa besar merintis dan mengembangkan madrasah ini. Siapa saja?
1. Hj. Bir’ah Mashudi (1963-1986)
Hj. Bir’ah Mashudi merupakan tokoh perintis utama berdirinya MIN 1 Kota Malang. Ia menjabat sebagai kepala madrasah sejak sekolah ini masih berupa SD Latihan III PGAN dengan jumlah 5 siswa pada 1963 hingga bertransformasi menjadi madrasah unggul.
Baca Juga: Perolehan Suara Sementara DPRD Kota Malang Dapil 1, Gerindra Dominan Disusul PDIP, PKS, dan Golkar
Kesabaran, ketekunan dan ketulusannya merintis madrasah ini patut diacungi jempol karena menjadi tonggak sejarah yang penting. Dari semula hanya 5-10 siswa, seiring waktu, jumlah siswa yang diterima hingga 1970 sudah mencapai angka 100 lebih. Tentu, capaian itu sangat luar biasa sebagai sekolah madrasah baru yang tak diunggulkan.
2. Drs. H. Abdul Djalil Zuhri M.Ag (1986-1994)
Di bawah kepemimpinan Abdul Djalil, nama MIN 1 Kota Malang semakin dikenal luas, baik di mata publik hingga pemerintahan. Ini tak mengherankan karena saat itu Abdul Djalil banyak bergerak di luar untuk memperluas jejaring madrasah.
Ini seiring kualitas pembelajaran dan kualitas murid yang lulus bisa dikatakan sangat baik hingga mulai banyak diterima di sekolah SMP unggulan. Pasalnya, di era kepemimpinan Abdul Djalil juga mengalami banyak perluasan gedung, bangunan dan fasilitas belajar yang representatif yang mendukung siswa berprestasi.
Tidak heran jika lonjakan peminat dari para orang tua untuk menyekolahkan anaknya di MIN 1 Kota Malang mulai terlihat di era ini. Sistem pemetaan atau seleksi calon murid mulai diterapkan di era Abdul Djalil.
3. Dra. Hj. Surti’ah (1994-2003)
Berlanjut pada kepemimpinan Dra. Hj. Surtiah, lonjakan prestasi terus terjadi. Bahkan di era Surtiah mulai banyak sekolah lain, baik dari tingkat Jawa Timur maupun luar pulau melakukan studi banding ke madrasah yang terletak di Jalan Bandung, Kota Malang tersebut.
Tak heran kemudian jika madrasah ini berkembang menjadi Madrasah Terpadu Malang. Perubahan ini bertujuan untuk mewujudkan manajemen madrasah yang unggul dan kompetitif. Lompatan prestasi di era Surtiah mulai melompat ke tingkat nasional, khususnya di bidang ilmu pelajaran matematika.
Catatan ini membuat peminatan terhadap sekolah ini terus meningkat. Setiap orang tua, ingin anaknya tidak hanya pintar tapi juga memiliki nilai-nilai keislaman yang baik.
4. H. Sukri S.Ag (2003-2007)
Sosok H. Sukri menjadi sosok kepala madrasah yang membersamai perkembangan MIN 1 Kota Malang bahkan sejak era-era awal di kepemimpinan Ibu Bir’ah. Selain prestasi, H. Sukri mencatatkan penambahan kompetensi dan karakter pada siswa.
Sukri pula yang menciptakan tradisi disiplin hingga salim setiap bertemu dengan guru. Di era Sukri, kultur madrasah ini semakin melekat pada karakter siswa MIN 1 Kota Malang. Tak hanya itu, di era kepemimpinan Sukri, siswa juga dilengkapi dengan kompetensi di bidang non-akademis seperti seni dan budaya.
5. Abd. Mughni S.Ag M.Pd (2007-2016)
Di era kepemimpinan Abd. Mughni, popularitas madrasah ini semakin tak terbendung. Di era ini, lompatan peminat calon murid mencapai lebih dari 1.000 orang.
Tidak heran jika kemudian yang lolos tes pemetaan di madrasah ini memiliki segudang talenta juara hingga mulai merambah ke kompetisi internasional. Tak hanya siswa, kepala madrasah, guru dan juga lembaga ditempa untuk aktif mengikuti lomba-lomba dan beberapa kali tembus sebagai juara.
Seiring pesatnya prestasi, di era 2013, MIN 1 Kota Malang mendapat bantuan pembangunan gedung di lantai 2 yang bisa dinikmati hingga kini. Fasilitas baru ini membuat rombel di MIN 1 bertambah jadi 9 kelas hingga ditetapkan menjadi standar nasional.
6. Drs. H. Suyanto M.Pd (2016-2023)
Era kepemimpinan Suyanto menjadi saksi sejarah penting perubahan nama madrasah yang dari semula MIN Malang 1 menjadi MIN 1 Kota Malang. Ini seiring terbitnya SK Keputusan Menteri Agama Nomor 673 Tahun 2016 yang mencerminkan perkembangan institusi dan penyesuaian dengan kebutuhan lokal.
Suyanto pula yang kemudian memproklamirkan era madrasah baru dengan titel Madrasah Digital pada 22 Januari 2023. Program ini merupakan respons atas pesatnya perkembangan teknologi dan kebutuhan generasi saat ini.
Peresmian dilakukan Menteri Agama, Gus Yaqut Cholil Qoumas yang menjadi tonggak sejarah penting dalam perkembangan madrasah menuju era digital. Di era Suyanto juga berhasil meninggalkan jejak pembangunan Ruang Kelas Baru (RBK) SBSN hingga membentuk Ikatan Alumni MIN 1 Kota Malang (IKA MINSAMA).
7. Siti Aisah S.Ag M.Pd (2023-sekarang)
Era kepemimpinan Siti Aisah menjadi era lompatan prestasi paling banyak sepanjang sejarah, terutama pada kompetisi tingkat internasional. Dalam setahun ajaran 2023-2024 saja, dari total 2.213 prestasi yang diraih, 718 diantaranya adalah prestasi tingkat internasional.
Tidak heran jika slogan pada tahun 2024 ini berbunyi ‘Tebar Kebaikan Bersama Menjadikan Madrasahku Maju, Bermutu, Mendunia’. Prestasi-prestasi baik bidang akademik maupun non-akademik tingkat internasional akan menjadi fokus capaian di masa kepemimpinan Siti Aisah.
Siti Aisah juga sukses mewarisi pengembangan dari Madrasah Digital dengan me-launching MIN 1 Digital Card (MDC) yang berfungsi sebagai alat transaksi keuangan murid di madrasah. Aisah juga berhasil menambah jumlah kelas digital yang semula 12 kelas menjadi 27 kelas.
Berbagai penghargaan bergengsi juga mendarat pada tahun-tahun awal kepemimpinan Siti Aisah seperti penghargaan Madrasah Literasi, Prestasi KSM hingga predikat Madrasah Adiwiyata tingkat Provinsi Jawa Timur.
Dalam masa kepemimpinan baru ini pula, Siti Aisah berhasil menggandeng para alumni yang juga sudah tersebar di seluruh dunia untuk mensukseskan misi ini. Para alumni ini tersebar mulai di Eropa, Finlandia, Turki, Australia, Singapura hingga Malaysia.
Demikian, kilas balik sejarah kepemimpinan MIN 1 Kota Malang dari masa ke masa, dari satu sosok ke sosok lain. MIN 1 Kota Malang ini memiliki visi misi yang teguh dalam melahirkan generasi yang cerdas, berakhlak mulia, serta siap menghadapi tantangan zaman dengan bekal ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islami.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A