JAYAPURA—Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan HAM Provinsi Papua mendapat tamu istimewa dengan hadirnya Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada puluhan pejabat Kanwil Kemenkumham Papua di Hotel Horizon Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua. Pelaksanaannya tiga hari, Senin sampai Rabu (24-26/5/2021) ini.
Undangan kepada Dr Aqua yang juga penulis buku super best seller “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komuniksasi” ini disampaikan langsung oleh Kakanwil Kemenkum HAM Provinsi Papua Anthonius Mathius Ayorbaba awal Ramadhan lalu. Pada Selasa, (13/4/2021), sesaat setelah buka puasa pertama di bulan Ramadhan, Dr Aqua lewat WA menerima pesan undangan untuk memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi. Padahal, sebelumnya ayahanda kakak beradik Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamevita Dwipayana tersebut tidak pernah komunikasi dengan pengirim pesan tersebut.
Saat itu, sesaat setelah menerima undangan melalui WA, Dr Aqua yang merupakan doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran tersebut segera menghubungi Theo – panggilan akrab Anthonius Mathius Ayorbaba – melalui sambungan telefon. Keduanya sepakat untuk menggelar sesi Sharing Komunikasi dan Motivasi yang dirangkaian dalam kegiatan Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Pemasyarakatan dengan tajuk “Akselerasi Adaptasi Pemasyarakatan Pasti Maju”.
Dalam komunikasinya sama Dr Aqua, Theo mengungkapkan bahwa dirinya memang belum bertemu langsung dengan sosok motivator nasional yang jejaring persahabatan sangat luas tersebut. Namun, Theo mengakui bahwa ia sudah lama mendengar sepak terjang seorang Aqua Dwipayana sehingga berinisiatif mengundang pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara yang menjadi penganjur Gerakan The Power of Silaturahim tersebut.
“Selama ini saya sering membaca tentang aktivitas Pak Aqua di Grup WA Humas Hukum dan HAM. Luar biasa kegiatan motivasi yang bapak lakukan. Saya mau mengundang Pak Aqua untuk Sharing Komunikasi dan Motivasi dengan semua jajaran saya lewat Zoom. Namun saya lebih senang kalau bapak berkenan langsung datang ke Papua,” ungkap Theo setelah Dr Aqua menghubunginya melalui telefon.
Setelah disepakati, Dr Aqua menyampaikan kesiapannya untuk terbang langsung ke Papua buat memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi secara fisik kepada puluhan pegawai Kanwil Hukum dan HAM Provinsi Papua. Waktu pelaksanaannya mereka sepakati kemudian.
Selain Theo, banyak kalangan yang sebelumnya sudah memberikan atensi dan apresiasi atas kiprah Dr Aqua yang terus menebar kebaikan lewat penjualan buku super best seller karyanya yang berjudul “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi” yang merupakan kumpulan tulisan Dr Aqua dan testimoni rekan-rekannya atas gerakan silaturahim yang digagas dan dilakukannya dengan konsisten.
Saat pembukaan Rakernis Pemasyarakat pada Senin sore (24/5/2021) Theo dalam sambutannya menegaskan bahwa acara tersebut sengaja dilaksanakan bukan hanya sebagai seremoni belaka. Ini merupakan upaya agar seluruh jajaran Kanwil Kemenkumham Papua lebih maju lagi.
Potensi ke arah sana menurut Theo cukup besar. Makanya kepada seluruh Unit Pelayanan Teknis (UPT) terus didorong untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi masing-masing dengan melibatkan semua pegawai.
“Untuk kegiatan ini saya sengaja mengundang Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana serta Direktur Keamanan dan Ketertiban Direktorat Pemasyarakatan Bapak Abdul Haris. Dari beliau berdua kita bisa banyak belajar tentang berbagai hal yang terkait dengan pekerjaan kita,” ungkap Theo yang didampingi Haris dan Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Papua Kusnali
Pembukaan acara yang rutin dilaksanakan setiap tahun itu ditandai dengan pemukulan alat musik Tifa. Untuk itu Theo meminta Haris dan Dr Aqua melakukannya secara bergantian. Sedangkan Theo memegang Tifa tersebut.
Mendapat Penghargaan
Theo yang berasal dari Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua menjelaskan bahwa total pegawai di Kanwil Hukum dan HAM Papua sebanyak 135 orang. Sedangkan Unit Pelayanan Teknis UPT-nya ada 19 kantor yang tersebar di berbagai daerah tingkat II di Papua. Rinciannya 14 UPT Pemasyarakatan dan 5 UPT Keimigrasian.
Mantan Kepala Divisi Pemasyarakat Kantor Hukum dan HAM Kalimantan Tengah itu baru menjabat sekitar 6 bulan di Papua. Menggantikan pejabat lama Murdjito Sasto. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H Laoly pada Kamis (12/11/2020) melantiknya melalui Virtual Meeting live dari Graha Pengayoman Jakarta. Bersama Theo dilantik sebanyak 86 pejabat Tinggi Madya dan Pratama.
Sebelumnya sekitar 2 tahun bertugas di Papua Barat, Theo banyak membuat terobosan dan inovasi. Di antaranya adalah dengan mendirikan 50 pos pengaduan HAM.
Pos pengaduan HAM itu tersebar di 50 gereja di wilayah Manokwari, ibu kota Papua Barat. Kerjasama ini dilakukan bersama dengan Persekutuan Gereja- Gereja Papua Provinsi Papua Barat (PGGP PB). Para pendeta dan pastor mendapatkan pelatihan dari para pejabat Kantor Hukum dan HAM Papua Barat.
Tujuannya agar mereka dapat melayani jemaat yang mengalami masalah HAM baik di keluarga maupun di masyarakat.
Inovasi pendirian 50 posko pengaduan HAM itu diikutkan dalam ajang perlombaan Inovasi pelayanan publik, melalui sistem informasi inovasi pelayanan publik (sinovik) yang diselenggarakan oleh Kemenpan RB bagi seluruh lembaga/kementerian di seluruh Indonesia. Hasilnya mendapat penghargaan dari Menpan RB.
Hal menarik dari terobosan itu menurut Theo adalah pengembangan sistem jaringan informasi dan peningkatan kapasitas para pendeta dan pastor dalam menghadapi persoalan jemaatnya.
Keberadaan pos pengaduan HAM di gereja-gereja itu, lanjut Theo, tidak dimaksudkan untuk menangani persoalan HAM berat yang terjadi di Papua Barat. Sehingga persoalan HAM yang masuk dalam penanganan posko pengaduan HAM adalah persoalan sosial di dalam keluarga dan masyarakat yang tidak masuk kategori HAM berat.
Fokus Utama
Begitu mendapat amanah di Papua, Theo bertekad melaksanakan “Dari Papua Barat PASTI BISA, menuju Kanwil Kemenkumham Papua PASTI TIFA dalam mewujudkan Layanan Publik Digital”. Hal itu disampaikannya saat sambutan perdana ketika acara pisah sambut di Jayapura, Papua.
Kanwil Kemenkumham Papua PASTI TIFA ujar Theo, adalah singkatan dari Profesional, Akuntabel, Sinergitas, Transparan, Inovatif, Transformasi, Improvement, Fisibilitas, dan Aktualisasi. Hal ini merupakan nilai-nilai yang menjadi fokus utama seluruh jajaran dalam bekerja.
Tifa sendiri adalah alat musik orang Papua yang salah satu fungsinya untuk memersatukan dan menghimpun masyarakat. Alat itu mampu menggerakan warga berkumpul bersama. Umumnya masyarakat akan tergerak dan menuju arah asal lantunan tetabuhan tifa. Ia mampu “menyihir” masyarakat untuk bersatu padu dalam kebersamaan.
“Kehadiran Pak Aqua di Papua saya harapkan dapat membantu mewujudkan program kerja saya yaitu Kanwil Kemenkumham Papua PASTI TIFA,” pungkas Theo yang juga meminta Dr Aqua setiap hari mengirimkan kalimat motivasi untuk dibagikan ke semua jajarannya yang segera disanggupi pria yang sudah mengumrahkan ratusan orang dari hasil penjualan buku “The Power of Silaturahim: Rahasia Sukses Menjalin Komunikasi”.*