Tugumalang.id – Lantunan lirik dalam lagu Iwan Fals yang terbaru terdengar begitu menyentuh bagi siapapun yang turut prihatin dengan Tragedi Kanjuruhan. Sang legenda musik Indonesia itu menciptakan lagu terbaru berjudul Kanjuruhan.
Lagu ini secara khusus didedikasikan untuk sebuah tragedi yang membuat dunia persepakbolaan Indonesia dan dunia berduka, yaitu tragedi berdarah di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, yang menewaskan 131 orang suporter Arema FC.
Insiden pilu ini bermula saat Aremania, julukan penggemar setia klub Arema FC, turun ke lapangan setelah tim yang dicintainya kalah tipis 3-2 atas Persebaya. Penonton turun dalam rangka memberi motivasi pada pemain SIngo Edan, tetapi disambut tembakan gas air mata oleh aparat yang bertugas.
Aliih-alih menenangkan penonton, gas air mata malah membuat semua orang panik. Penonton berhamburan mencari tempat aman dan keluar. Dalam lorong sempit pintu keluar stadion itulah mereka saling berdesakan, sesak nafas, terinjak hingga lemas dan gugur.
Tangis Atas Kepergian Para Aremania Sejati
Kepergian ratusan Aremania itu membuat semua warga Malang berduka, air mata menetes di setiap pecinta sepakbola nasional. Lebih-lebih para keluarga yang ditinggalkannya. Seorang ibu tak pernah siap untuk ditinggal pergi selamanya anak tercinta. Salah satunya Sholehatun Romla (33). Ia tak menyangka anaknya, Anggara Putra Pratama (13) yang telah menyisihkan uang jajan sekolah untuk membeli tiket pertandingan Arema tak akan pernah kembali lagi ke pelukannya dalam insiden itu.
Kepedihan mendalam juga diceritakan Andik Harianto pada tugumalang.id. Ia tak kuasa menyelamatkan keluarganya saat gas air mata ditembakkan sehingga membuat semua orang panik. Setelah tragedi, ia mendapati kedua anaknya terbujur kaku di tribun VIP. Sedangkan istrinya telah berpulang di rumah sakit.
Cerita pilu dari keluarga korban mengiringi proses pengungkapan fakta mengapa tragedi Kanjuruhan bisa terjadi. Dalam liriknya, lagu Iwan Fals menyebutkan bahwa Kanjuruhan banyak mengajarkan tentang arti kebersamaan yang kini disirami air mata dan doa. Tak ada yang siap untuk melepas kepergian orang tercinta. Berikut lirik lengkap lagu Iwan Fals.
Kanjuruhan
Kanjuruhan banyak ajarkan
tentang kebersamaan, tentang kepedulian
bunga-bunga yang bermekaran
disirami airmata dan doa-doa
Pergi pergilah kau dengan senang hati
tak ada yg pernah siap melepasmu
salam satu jiwa untuk prestasi
salam penuh cinta untuk dunia
Kanjuruhan banyak ajarkan
tentang kebodohan tentang kemunafikkan
awan gelap kegembiraan
smoga segara menyingkir, dari langitku
pergi pergilah kau dgn senang hati
tinggallah kami entahlah, bagaimana nanti
salam satu jiwa untuk Sang Sepi
smoga semua ini tak terulang lagi
Aum Singo Edan
Rindu kasih sayang, rindu serindu-rindunya
Malang nian ratusan jiwa melayang
terinjak-injak kaki saudaranya sendiri
Malang nian gas airmata melayang
nafas tersedak sesak diruang terkunci
Malang nian engkau duhai sayang
Tapi kuyakin “Tuhan tunjukan jalan”
Malang nian engkau wahai sayang
Tapi kuyakin jalanmu kan terang benderang
Duka dan Doa Dalam Lagu Iwan Fals
Dalam lagu Iwan fals berdurasi 5 menit tersebut, tersurat duka dan doa. Bahwa tak akan ada yang perrnah siap untuk ditinggalkan. Bahwa Kanjuruhan mengajarkan tentang kebodohan dan kemunafikan sebagai awan gelap dunia sepakbola Indonesia.
Lagu Iwan Fals tentang Kanjuruhan menggambarkan malangnya ratusan nyawa yang melayang karena terinjak-injak kaki saudaranya sendiri. Para korban meninggal karena gas air mata dan sesak nafas dalam ruang terkunci.
Lantunan doa tersampaikan lewat lirik lagu Iwan Fals. Ia yakin bahwa Tuhan akan menunjukkan jalan dan para korban akan mendapat tempat yang terang benderang. Iwan Fals menitipkan pesan agar tragedi Kanjuruhan tak akan terulang lagi dan menjadi pelajaran bagi semua pihak.
Penulis: Imam A. Hanifah
Editor: Herlianto. A