MALANG – Manajemen Arema FC meluruskan misinformasi yang beredar di media sosial perihal Bupati Malang Sanusi menagih tunggakan pajak Arema FC sebesar Rp1 miliar.
Menurut Media Officer Arema FC, Sudarmaji, ada kesalahpahaman di informasi tersebut. Alih-alih menagih tunggakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang selama ini justru telah memberikan akses untuk keringanan pajak.
Semestinya, manajemen Arema FC membayar pajak sebesar 20 persen dari harga tiket. Namun mereka mendapat akses dari Pemkab Malang untuk mendapat potongan 50 persen dari 20 persen tersebut.
“Tidak pernah Bupati Malang menagih Arema, karena memang tidak ada tunggakan. Justru, Pemkab Malang memberikan kemudahan dengan memberikan akses keringanan pajak. Kontribusi Pemkab Malang ke Arema FC sangat besar dengan memberikan akses tersebut,” ungkap Sudarmaji pada Rabu sore (5/10/2022).
Ia juga meluruskan bahwa pihak manajemen Arema FC selalu taat pajak. Namun memang ada prosedur-prosedur terkait keringanan pajak tersebut yang harus dilalui sehingga pembayaran ada yang tertunda, khususnya untuk pajak penjualan tiket Liga 1 2022.

“Sudah ada dua atau tiga pertandingan yang dieksekusi (dibayar). Sisanya tinggal menunggu persetujuan Bapenda (Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Malang) dan Bupati untuk potongan pajaknya,” imbuhnya.
Ia menyayangkan adanya misinformasi tersebut di kala Arema FC dan Aremania tengah berduka.
“Seluruh keluarga besar Arema FC, Aremania dan masyarakat saat ini tengah berduka, jadi sangat disayangkan jika ada informasi yang belum jelas kebenarannya beredar,” pungkas Sudarmaji.
Di samping itu, Pemkab Malang melalui Instagram resmi juga meluruskan misinformasi yang beredar. Unggahan tersebut berbunyi:
“Beredar postingan di media sosial tentang Bupati Malang tagih tunggakan pajak hiburan Arema FC sekitar Rp 1 miliar. Hal ini tidak benar sebagaimana juga telah disampaikan Media Officer Arema FC bahwa Pemkab Malang mempunyai kontribusi besar dan memberikan akses keringanan pajak. Pemkab Malang menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan akibat beredarnya postingan tersebut. Untuk itu marilah kita bersama-sama bersikap bijak dalam merespon postingan/berita/informasi yang beredar dan terus mencari informasi yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan,” katanya.
Reporter: Aisyah Nawangsari
Editor: Herlianto. A