MALANG – Progres program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh) yang menata kawasan Kayutangan Heritage terus menunjukkan progres. Terbaru, penataan yang juga menyentuh kawasan perkampungan padat di RT 03, RW 10, Kelurahan Kauman, di bantaran sungai ini tampak lebih cantik dengan adanya lukisan mural 3D di sisi temboknya.
Diketahui, pengerjaan lukisan mural ini dimulai sejak akhir Januari 2021 lalu. Total ada sejumlah 5 lukisan yang digarap seniman mural Kota Malang, Adyanos di sepanjang tembok bantaran sungai yang melewati kawasan Kayutangan Heritage itu.
Gaya visual lukisannya cukup apik dengan sentuhan 3D realis sesuai konsep ikonik Kota Malang. Cocok dijadikan background foto swafoto. Mulai dari ikon singa, perkampungan bantaran sungai hingga kuda.
Usut punya usut, soal kuda ini disematkan karena di kampung itu dulunya pernah dijadikan kandang kuda. Tak heran, karena dulunya di kawasan Terusan Ijen -Jalan Jakarta (Bakorwil) itu, semasa zaman kolonial pernah dipusatkan sebagai arena pacuan kuda.
”Ini saya gambar ikon kuda karena dulunya kata warga sini sejarahnya adalah kandang kuda,” kata seniman mural, Adyanos (42) kepada reporter, Sabtu (6/3/2021).
Tak hanya sekedar lukisan, jika dilihat lukisan ini seolah nampak nyata dan dekat. Adyanos mengaku mulai menggarap lukisan ini sudah sejak sebulan lalu. Hari ini, tepat Adyanos menggarap lukisan terakhirnya. ”Mungkin besok sudah selesai, ini tinggal finishing,” ujar pria asli Mergosono ini.
Dipilihnya Adyanos untuk mempercantik kawasan bantaran sungai yang semula dinilai kumuh ini bukan tanpa sebab. Karya mural bikinannya sudah melanglang buana hingga ke Bali, Tangerang, Bandung bahkan hingga Malaysia.
Sementara, Konsultan Proyek Kayutangan Malang Heritage, Alif Riwidya menuturkan, dihadirkannya lukisan mural ini sebagai upaya menghilangkan kesan kumuh di perkampungan bantaran sungai ini sebelumnya. Selain mempercantik jalan kampung, juga ada lukisan mural di tembok sisi kiri kanannya.
”Nanti tinggal menata bangku dan taman-taman agar lebih cantik. Sejauh ini sudah 96 persen tinggal finishing, furnishing dan welding (pengelasan). Baik di koridor luar Kayutangan maupun di dalam kampung,” katanya.
Sebatas informasi, harusnya pengerjaan Kayutangan Heritage ini sebenarnya sudah molor jika melihat dari sisi kontrak kerja pada akhir Februari 2021. Namun, diperpanjang oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kementerian PU Republik Indonesia.
“Sudah ada perpanjangan dari PPK itu sampai 40 hari sampai 1 April. Jadi total pengerjaan 340 hari,” pungkasnya.