DEPOK – Tingkatkan kepedulian pendidikan, Gerakan Jurnalis Peduli Pendidikan menggelar pelatihan bertajuk Fellowship Jurnalisme Pendidikan 2021 Batch 1 secara virtual, pada Senin (25/01/2021).
Sebanyak 15 peserta dari berbagai media berbeda, mengikuti Event perdana ini . Ikut pula ambil bagian, Salman Subakat, CEO of Paragon Technology and Innovation, sebagai penggagas acara ini.
Lima belas media tersebut ialah Solopos; Kompas.com; Pikiran Rakyat; Tugujatim.id; Surya/TribunJatim; IDN Times; Tribun Jateng; Sindonews.com; Detik.com; Padang Ekspres; Kumparan.com; Fajarbanten; Liputan6.com; Merdeka.com; hingga LKBN Antara.
Menurut Salman, melalui tulisan seseorang bisa melakukan banyak hal. Termasuk membuat sebuah perubahan lewat narasi yang menggugah. Utamanya dalam dunia pendidikan memiliki banyak problematika. “Tulisan kan cerita keabadian. Tulisan itu bisa memicu gerakan sampai pada akhirnya memicu perubahan,” katanya.
Salah satu upaya mewujudkan tujuan itu ialah, dengan memperkuat ekosistem pendidkan. Ekosistem tersebut adalah kolaborasi pentahelix dari berbagai pihak. Termasuk media hingga pemangku kebijakan.
“Kemarin, kita sudah fokus ke kesehatan, sekarang saatnya kita fokus ke pendidikan. Hampir semua perusahaan juga direkomendasi untuk mempernaiki fundamental karena ngga semua bisa bangkit karena pandemi,” imbuhnya
Ia berharap lewat berbagai pelatihan dan sharing session ini menjadi langkah awal untuk saling tumbuh bersama memaksimalkan pendidikan. Sebab, pendidikan juga menentukan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
“Pendidikan itu perlu membangun ekosistem. Tidak bisa langsung jadi. Apalagi kalau kita ingin merubah sesuatu yang besar,” sambungnya
Ibarat gunung, lanjut Salman, pendidikan itu berbentuk segitiga. Untuk bisa merubah sesuatu, kita harus merubah jadi puncak.
“Akan tetapi, terkadang manusia lupa kalau dalam gunung itu masih ada gunung-gunung kecil lain. Misal komunitas yang aktif, media dan sebagainya. Maka disini ekosistem itu berperan,” tandasnya
Sementara itu, Nurcholis Basyari selaku Ketua pelaksana Program Fellowship menambahkan, tujuan utama gelaran ini tak lain untuk membangkitkan kesadaran bersama. Khususnya kepedulian jurnalis pada pendidikan.
“Gagasan utamanya karena keprihatinan kita. Kenapa narasi di media dominan dengan politik. Padahal pendidikan salah satu pilar penting kemajuan suatu negara,” kata dia.
Sehingga, wartawan dapat semakin mengarusutamakan bidang pendidikan dalam liputan, agar narasi beritanya bisa berkelanjutan dan tak kalah penting untuk masuk headline.
“Saya berharap seluruh peserta dapat mengambil ilmu dari kegiatan ini. Manfatakan sebaik mungkin, ikuti program yang ada dan jadikan sebagai kesempatan berjejaring. Karena kalau wartawan tak punya jejaring, maka bukan wartawan yang kompeten dan profesional,” pungkasnya.
Gelaran even ini ada 4 batch. Masing-masing batch berdurasi 3 bulan. Adapun kegiatannya meliputi pelatihan, praktik, dan pendampingan (coaching dan mentoring).
Melalui even ini pula, para peserta dapat berinteraksi dengan fasilitator berpengalaman, para pemangku kebijakan, akademisi, dan juga praktisi di berbagai tingkatan.