MALANG, tugumalang.id – Setelah viral di media sosial dan mengundang simpati publik serta pemerintah, kisah Rusdi (17), Aremania asal Probolinggo yang mondar-mandir di Stadion Kanjuruhan diduga palsu. Sebelumnya, Rusdi mengaku tiga orang temannya meninggal saat Tragedi Kanjuruhan dan ia tak berani pulang karena takut pada keluarga korban.
Kordinator Arema Probolinggo, Torik Nursatrio, mengatakan pihaknya telah menggali fakta tentang Rusdi di kampung halamannya, yaitu Desa Kertosuko, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo.
“Saya pastikan (di sana) tidak ada yang meninggal seperti yang dikatakan Rusdi,” ujar Torik.
Ia menambahkan bahwa memang ada tiga orang Aremania asal Probolinggo yang meninggal saat Tragedi Kanjuruhan, namun mereka tidak memiliki relasi dengan Rusdi. Torik pun saat ini tengah mendalami apakah Rusdi benar-benar menonton pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya pada malam Tragedi Kanjuruhan atau tidak.
“Rusdi mengaku tidak pulang karena takut pada keluarga korban dan keluarganya itu tidak tepat,” imbuh Torik.
Rusdi sendiri telah dipulangkan ke Probolinggo pada Kamis (13/10/2022). Setelah kisahnya viral, ia sempat dibawa ke salah satu pondok pesantren di Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang agar ia mendapat tempat tinggal yang layak. Ia juga sempat dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Lawang untuk mendapat perawatan.
Awang Karta, salah seorang pedagang di Stadion Kanjuruhan yang sempat berbincang-bincang langsung dengan Rusdi merasa kaget saat tahu bahwa kisah remaja tersebut diduga palsu. “Saya kaget, kita semua ditipu,” ujarnya.
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko