Malang – Ancaman terorisme dalam Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi perhatian Polresta Malang Kota. Mengantisipasi adanya pergerakan terorisme di Kota Malang, Polresta Malang Kota akan memberdayakan sebagian besar anggotanya hingga anjing pelacak atau K9 Polresta Malang Kota.
Kapolresta Malang Kota, AKBP Budi Hermanto menuturkan akan terus berupaya mempersempit pergerakan aksi terorisme di Kota Malang dengan berkoordinasi dengan Densus 88, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) hingga tokoh tokoh agama di Kota Malang.
“Kami juga akan memberdayakan K9 yang ada di Polresta Malang Kota dalam hal pelacakan umum, narkotika hingga bahan peledak,” ujarnya, Rabu (22/12/2021).
Selain itu, pihaknya juga akan memanfaatkan metal detektor untuk mendeteksi adanya indikasi pergerakan terorisme di Kota Malang menjelang Nataru ini. Disebutkan, pihaknya akan melakukan penyisiran di semua gereja yang ada di Kota Malang.
“Anggota Sabara Polresta Malang Kota tentu sudah ada yang pernah mendapatkan pelatihan penggunaan metal detektor, meneteksi bahan peledak. Termasuk K9 kami kan juga punya keahlian, itu kami berdayakan,” bebernya.
Menjelang Nataru ini, pihaknya mengaku belum menemui adanya indikasi pergerakan kelompok kelompok yang dapat membahayakan dan mengganggu kondusifitas Kota Malang. Dia juga berharap di Kota Malang tak akan ada pergerakan terorisme terutama saat Nataru mendatang.
“Sejauh ini belum ada indikasi. Mudah mudahan di Kota Malang tidak ada,” ucapnya.
Dalam pengamanan Nataru mendatang, pihaknya akan menerjunkan menerjunkan 350 personel Polresta Malang Kota. Selain itu, pihaknya juga akan dibantu sekitar 250 personel gabungan dari Kodim 0833 Kota Malang dan Pemkot Malang.
Reporter: M Sholeh
Editor: Jatmiko