Kota Batu, Tugumalang.id – Angka kasus stunting atau gizi buruk di Kota Batu, Jawa Timur mengalami penurunan signifikan. Penanganan stunting memang menjadi langkah intervensi prioritas Pemkot Batu pada 2023 ini.
Jika pada kegiatan bulan timbang di bulan Januari 2023 angka stunting di Kota Batu mencapai 21,1 persen, sedangkan pada pelaksanaan bulan timbang di bulan September 2023 menjadi 14,8 persen.
Hal ini diungkapkan Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai. Menurut dia, penanganan stunting yang dilakukan masif tentunya berpengaruh terhadap hasil yang dicapai dalam langkah menurunkan angka stunting di Kota Batu.
Baca Juga: Angka Stunting Kota Batu Tersisa 1.441 Anak di 2023
Berbagai upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Batu bersama dengan kader dan tim percepatan penanganan stunting nampaknya membuahkan hasil yang baik.
“Penguatan kader sangat penting dalam mempercepat penurunan stunting. Peran mereka mendampingi tumbuh kembang anak besar sekali sehingga angka stunting sekarang menurun di 14,3 persen,” ungkapnya.
Aries mengatakan jika setiap harinya di sela padatnya kegiatan, dirinya selalu menyempatkan untuk rerjun langsung ke lapangan mengunjungi masyarakat baik yang miskin, rentan miskin, maupun anak-anak stunting untuk melihat dan mengetahui kondisi lingkungan dan kesehatan warganya.
Baca Juga: Setiap OPD di Kota Batu Asuh Seorang Anak Stunting
“Saya langsung ingin mengetahui faktor apa yang menyebabkan tingginya angka stunting sekaligus penanganan yang tepat dengan turun langsung ke lapangan sehingga intervensi yang dibutuhkan bisa sesuai dengan persoalan yang muncul,” kata Aries.
Gaya hidup dan gadget (smartphone) rupanya punya pengaruh terhadap tumbuh kembang anak sehingga anak-anak jadi susah makan. Ini adalah salah satu faktor kurangnya perhatian orang tua terhadap anak.
“Masih banyak yang mikir, yang penting anak tidak nangis, lalu dipegangi HP itu juga berpengaruh sekali,” tambahnya.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
reporter: ulul azmy
editor: jatmiko