Tugumalang.id – Instruksi Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, untuk menangani kasus stunting atau gizi buruk di Kota Batu, Jawa Timur, direalisasikan. Kini, satu OPD atau dinas akan mengasuh satu anak penderita stunting.
Kebijakan ini diresmikan lewat program bernama Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) yang disosialisasikan pada Selasa (21/3/2023). Program ini adalah bagian dari upaya percepatan penurunan kasus stunting di Kota Wisata itu selama setahun mendatang.
BAAS merupakan program pendampingan pada baduta stunting yang mengalami masalah selain kesehatan selama 3 bulan. Untuk tahap awal, seluruh OPD akan melakukan intervensi kepada 40 Balita Stunting di Kota Batu, dengan masing-masing satu baduta stunting untuk satu OPD.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, bersyukur dalam upaya ini bisa digawangi bersama-sama oleh seluruh OPD. Dengan adanya program ini diharapkan dalam waktu tiga bulan, angka stunting di Kota Batu bisa menurun signifikan.
“Ini adalah tugas kita bersama, tidak hanya tugas Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan. Dengan menjadi orang tua asuh, kita wajib bersama-sama menurunkan angka stunting di kota wisata kita ini,” kata Aries.
Langkah ini diklaim Aries dapat menekan angka stunting di Kota Batu yang masih cukup tinggi. Hingga saat ini, masih ada sekitar 1.540 anak (13 persen) menderita stunting di Kota Wisata itu.
Sebagai percepatan, ia mendorong agar setiap pegawai ASN menjadi orang tua asuh dari anak penderita stunting. “Minimal satu OPD bisa jadi orang tua asuh dari 2 anak. Kalau saya pribadi siap mengasuh sekitar 10 anak stunting,” ungkap Aries.
Aries juga terbuka jika ada instansi lain maupun swasta yang juga turut bersedia terlibat dalam percepatan penanganan kasus stunting ini.
“Seperti rumah sakit dan lainnya mungkin juga bisa andil. Sehingga hasilnya nanti bisa masif. Jadi kalau kita start hari ini, berarti tiga bulan ke depan kita bisa lihat hasilnya,” terangnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg Kartika mengatakan, dilihat dari prevalensi stunting Kota Batu berdasarkan bulan timbang Februari, angka stunting di Kota Batu masih berada pada persentase 13,2 persen.
“Kita pastikan bahwa anak mendapatkan asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya,” jelasnya.
Melalui Program BAAS ini, orang tua asuh akan memastikan Baduta yang di asuh memperoleh asupan makanan gizi seimbang sesuai isi piringku, jajanan yang sehat, mendapatkan pelayanan posyandu Ketika sakit.
Selain itu, dilakukan Pendampingan pada baduta stunting dan keluarganya sesuai dengan intervensi yang harus dilakukan sampai meningkat status gizinya dengan penambahan berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) secara signifikan serta ada perubahan perilaku yang positif dari pola asuh, pola makan, dan kebiasaan keluarganya.
Reporter: M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A