Tugumalang.id – Kota Malang memiliki 3 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yakni Perumda Tugu Tirta atau PDAM, BPR Tugu Artha Sejahtera dan Perumda Tunas. Dari ketiga BUMD Kota Malang itu, Perumda Tunas meraih pendapatan tahunan terendah yakni hanya Rp400 juta.
Diketahui, BUMD memainkan peranan penting bagi pembangunan daerah melalui sektor perekonomian. Sebagai salah satu sumber PAD selain pajak dan retribusi, pengelolaan BUMD wajib dikelola dengan penanganan yang serius dan profesional.
Adapun 3 BUMD Kota Malang yakni Perumda Tugu Tirta bergerak di bidang penyediaan air baku. Kemudian BPR Tugu Arta Sejahtera bergerak di sektor jasa keuangan seperti tabungan, perkreditan hingga deposito.
Baca Juga: Cari Dirut Perumda Tugu Tirta yang Kompeten, Pemkot Malang Segera Bentuk Pansel
Sedangkan Perumda Tunas bergerak di sektor usaha rumah potong hewan dan penyedia daging, penyedia komoditas kebutuhan seperti beras, bawang, cabai dan lainnya.
Perumda Tugu Tirta Raih Profit Tertinggi
Berdasarkan laporan sepanjang 2023 yang diterima DPRD Kota Malang, Perumda Tugu Tirta menjadi BUMD di Kota Malang dengan profit tahunan tertinggi yakni mencapai Rp 50 miliar.
Kemudian diikuti BPR BPR Tugu Artha Sejahtera dengan profit Rp 4 miliar dan terendah adalah Perumda Tunas yakni Rp 400 juta per tahun.
“Beberapa waktu lalu kami sudah hearing dengan direktur dan jajaran Perunda Tunas, saat itu dilaporkan hingga akhir 2023 itu mereka profit Rp 400 juta. Sebelumnya kan sempat minus. Jadi ini profit pertama mereka,” ungkap Akhdiyat Syabril Ulum, Anggota Komisi B DPRD Kota Malang, Kamis (13/6/2024).
Baca Juga: Wajah Baru Warnai Barisan Anggota Tetap KPU Kota Batu Periode 2024-2029
Ulum yang merupakan politisi PKS itu mengatakan bahwa Perumda Tunas yang dikenal sebagai Rumah Potong Hewan (RPH) itu selalu disubsidi dengan penambahan modal melalui alokasi APBD Kota Malang.
Setidaknya, Perumda Tunas mendapat suntikan dana sekitar Rp7 miliar dari APBD di tahun 2023 lalu. Rencananya hingga Rp 25 miliar
“Dari angka Rp 7 miliar itu, sekitar 5,2 miliar diputar oleh Perumda Tunas dan mendapat keuntungan Rp 400 juta itu,” ujarnya.
Kendala Perumda Tunas yang tak pernah profit di tahun tahun sebelumnya, menurut Ulum berdasarkan laporan yang diterima, diakibatkan merugi di biaya operasional. Kemudian juga kalah saing dengan RPH daerah lain.
Kini, Pemkot Malang pada tahun 2024 ini tak lagi memberikan alokasi suntikan modal untuk Perumda Tunas. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi BUMD ini untuk bisa berakselerasi.
“Tentu kami harap Perumda Tunas ini bisa survive dan mampu membantu membangkitkan perekonomian masyarakat Kota Malang sesuai tujuannya,” kata Ulum.
Sedangkan untuk BPR Tugu Arta Sejahtera, Ulum juga telah mendapat laporan dari direksinya. Dikatakan, profit Tugu Arta mencapai sekitar Rp 4 miliar per tahun.
“Tugu Arta sudah melaporkan ke kami, treknya cukup bagus. Keuntungan mereka per tahun sudah Rp 4 miliar, lumayan. Alhamdulilah sudah mandiri,” imbuhnya.
Kemudian untuk Perumda Tugu Tirta atau PDAM Kota Malang sepanjang 2023 mencapai keuntungan sebesar Rp 50 miliar. BUMD ini sudah tak mendapat alokasi APBD karena sudah mandiri sejak beberapa tahun lalu.
“Semoga BUMD di Kota Malang ini memberikan manfaat luas bagi masyarakat. Semoga kehadirannya bukan hanya sebagai pesaing bisnis di Kota Malang, tapi menjadi solusi bagi masyarakat,” tandasnya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A