MALANG – Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr Husnul Muarif menjelaskan diagnosa gejala gangguan gagal ginjal akut pada anak dapat disebabkan banyak hal. Di antaranya, riwayat keturunan, perilaku konsumsi makanan dan minuman hingga kebiasaan atau aktivitas anak.
“Tiga hal tersebut sangat mempengaruhi fungsi ginjal. Makanya, riwayat dari keturunannya perlu ditelusuri, kemudian perilaku anak terutama dalam pola makan dan kebiasaan atau aktivitas anak itu apa saja dalam kesehariannya,” katanya.
Dilansir melalui akun Instagram @diskeskotamalang, bahwa gangguan gagal ginjal akut misterius atau gangguan ginjal akut progresif atipikal pada anak disebut juga Acute Kidney Injury (AKI). Di mana, terjadinya penurunan yang cepat dan tiba-tiba pada fungsi gagal ginjal. Ditandai dengan penurunan volume buang air kecil hingga tidak buang air kecil sama sekali.
Gejala penyakit ini, di antaranya terjadi demam, batuk, pilek pada anak usia 0-18. Kemudian, gejala infeksi saluran cerna seperti mual dan muntah, warna urine berubah menjadi coklat disertai dengan penurunan jumlah urine hingga tidak buang air sama sekali.
Maka, sebagai bentuk kewaspadaan dini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada. Meski bukan penyakit menular, namun orang tua tetap diminta untuk selalu waspada dengan menerapkan hidup bersih dan sehat, konsumsi obat dengan baik dan benar serta konsumsi air putih cukup.
“Pertama, tentu tidak perlu panik. Kalau ada keluhan disarankan untuk datang ke faskes atau tenaga kesehatan,” tegas dr Husnul.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A