Tugumalang.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu telah melakukan pemetaan titik rawan bencana yang ada di Kota Batu. Pemetaan ini dilakukan sebagai antisipasi ancaman bencana hidrometeorologi akibat anomali iklim La Nina yang juga melanda wilayah Kota Batu.
Seperti diketahui, sejak musim penghujan tiba pada akhir Oktober 2021, sejumlah titik sudah dilanda berbagai bencana. Mulai pohon tumbang hingga tanah longsor. Mengantisipasi korban jiwa dan kerugian lebih besar, pemetaan daerah rawan bencana dirasa perlu.
Dengan adanya pemetaan daerah rawan bencana, kata Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu, diharapkan dapat meningkatkan kewaspadaan masyarakat. ”Kalau sudah ada petanyakan Destana (Desa Tangguh Bencana) harus aktif,” katanya, pada Kamis (28/10/2021).
Terkait mana saja daerah rawan bencana di Kota Batu yang harus diwaspadai, kata Agung hampir menyeluruh di semua wilayah. Potensi utamanya yakni bencana tanah longsor. Sebut saja di Beji, Junrejo, Tlekung, Mojorejo, Pendem, Torongrejo, dan Dadaprejo.
Agung melanjutkan, potensi terjadinya bencana longsor dengan skala tinggi ada di Kelurahan Songgokerto dan Kelurahan Pesanggrahan. Untuk skala sedang, meliputi Kelurahan Sumberejo, Sidomulyo, dan Temas.
Yang paling berbahaya terjadi longsor adalah di Desa Giripurno, Desa Pandanrejo, Desa Sumber Brantas, dan Desa Tulungrejo.
”Kenapa? Ya karena faktor kontur tanah di sana yang memang labil dan terletak di dataran tinggi. Oleh sebab itu pemasangan EWS (Early Warning System) telah dipasang untuk mendeteksi pergerakan tanah setiap saat,” ujarnya.
Terbaru, BPBD Kota Batu bakal memasang unit EWS di sejumlah titik potensi baru. Sebelum itu, EWS sudah terpasang di lima titik rawan longsor, yaitu di Dusun Brau, Gunungsari 2 unit, Dusun Lemahputih 1 unit, Desa Sumberbrantas 1 unit, dan Desa Tulungrejo 1 unit.
Dari hasil mitigasi BPBD Kota Batu, nantinya lima titik baru yang akan dipasangi di antaranya ada di Desa Gunungsari 3 unit, Desa Punten 1 unit, dan Desa Sumber Brantas 1 unit.
Lebih lanjut, ada juga daerah yang juga berpotensi terjadi banjir. Seperti di Desa Junjero dan Desa Mojorejo lantaran kedua kawasan itu adalah daerah yang paling banyak dilalui aliran Sungai Brantas.
Dia menambahkan, di Kecamatan Batu seperti di Kelurahan Sisir, Desa Sidomulyo, Kelurahan Ngaglik, Kelurahan Songgokerto, Kelurahan Temas, dan Desa Oro-oro Ombo juga berpotensi dilanda banjir.
Terlepas dari itu, dirinya mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada BPBD jika terjadi bencana atau sesuatu yang mencurigakan seperti gerakan tanah atau potensi bencana lain.
“Meski begitu, harapan kami masyarakat tidak panik. Kami imbau warga untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana,” imbaunya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Lizya Kristanti