MALANG | TuguMalang.id – Warga Kelurahan Ciptomulyo, Kelurahan Sukun, Kota Malang membentangkan spanduk penolakan rencana pembangunan hotel. Mereka tak mau pembangunan hotel yang disebut bakal memiliki 20 lantai itu berdampak pada lingkungan di kampungnya.
Spanduk itu bertuliskan Tolak Pembangunan Hotel di Area SPBU” dan “Seluruh Warga RW 01 dan Takmir Masjid Asyarifussholeh MENOLAK Pembangunan Hotel” dengan tanda tangan petisi dari sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Ketua RW setempat, Imam Bachroni menyampaikan bahwa spanduk penolakan itu memang sengaja dibentangkan di sekitar lokasi rencana pembangunan hotel tersebut. Dikatakan, spanduk itu dibentangkan lengkap dengan petisi yang ditandatangani oleh 16 RT, takmir masjid hingga tokoh masyarakat setempat.
Sebab menurutnya, pihak RT/RW hingga kelurahan tak mengetahui rencana pembangunan hotel yang akan didirikan di sekitar SPBU Kelurahan Ciptomulyo itu. Kekesalan warga meluap ketika diduga ada indikasi adu domba dan pembohongan informasi terkait pembangunan itu.
“Saya dikasih tau pak RT kalau ada pembohongan informasi. Dimana, satpam SPBU yang juga merupakan warga setempat diminta memberikan dokumen yang katanya untuk survey terkait lingkungan hidup (agar ditandatangani RT). Ternyata isi dokumennya tentang izin rencana pembangunan hotel,” ucapnya, Sabtu (23/6/2022).
Selain itu menurutnya, warga menolak pembangunan hotel itu lantaran lokasinya yang terlalu dekat bahkan berhadap hadapan dengan masjid dan madrasah. Dia menilai, stigma negatif hotel bisa mempengaruhi kondusifitas lingkungan kampung.
“(Rencana) Pembangunan hotel itu berdekatan dengan Madrasah Tsanawiya Mualimin dan radiusnya dengan masjid juga dekat,” jelasnya.
Terlebih menurutnya, jalan di lokasi tersebut masih merupakan tanah wakaf masjid. Sedangkan lahan lokasi rencana pembangunan hotel itu terhimpit SPBU dan rumah warga. Untuk itu, pihaknya juga tak ingin tanah wakaf itu dimanfaatkan sebagai akses jalur hotel.
“Dengan cara apapun pihak pengembang itu tidak bisa membangun hotel itu. Ini kan gak masuk jalan poros (umum). Karena ini berada di wilayah perkampungan takutnya akan berdampak pada anak cucu kami,” ujarnya.
Dia berharap, hotel tersebut tak jadi dibangun. Dia juga menegaskan tak akan mau dan akan menolak jika diajak melakukan mediasi dengan pihak pembangun hotel tersebut.
“Jelasnya kalau ini dibangun, kan 20 lantai pasti (bangunan warga) terdampak. Apalagi didepannya ini juga ada madrasah dan masjid, pasti terganggu. Jadi kami tidak memberikan izin,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
editor: jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id