MALANG – Wali Kota Malang Sutiaji, mendorong koperasi menjadi solusi bagi masyarakat, agar tidak terjerat praktik rentenir.
Sebagai badan usaha yang berasaskan kekeluargaan, Walikota Sutiaji berharap koperasi dapat menjadi jalan keluar masyarakat dari praktik rentenir atau bank tithil yang meresahkan. Demikian terhadap pula praktik pinjaman online yang tidak memiliki regulasi kuat.
”Koperasi harus hadir memangkas hal itu. Kami harap koperasi dapat meminimalisir praktik tersebut,” ujar Walikota Sutiaji pada Bimtek Rapat Anggota dengan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, di ballroom Hotel Gajahmada Graha, Rabu (27/01/2021).
Walikota Sutiaji berharap koperasi dapat turut serta menghambat sekaligus memutus praktik rentenir atau bank tithil di Kota Malang.
Turut hadir di ballroom tersebut, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, Wahyu Setianto.
.Sutiaji juga mengingatkan masih banyaknya praktik rentenir berkedok koperasi yang justru penyelenggaraannya menyimpang dari asas-asas koperasi itu sendiri.
Kendati adanya penyimpangan praktik koperasi yang tidak sesuai dengan penyelenggaraan AD-ART serta undang-undang yang berlaku, Sutiaji juga meminta agar dinas terkait dapat menginventarisir koperasi-koperasi yang sehat dan tidak sehat.
Kemudian menindaklanjutinya. Karena penyelenggaraan koperasi harus bebas dari kepentingan-kepentingan tersendiri.
“Inventarisir koperasi-koperasi yang hanya simbolnya saja, sementara praktik-praktiknya menyimpang,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kota Malang tersebut juga turut mengajak seluruh masyarakat, agar gemar menjadi anggota koperasi. Karena tujuan koperasi sendiri mensejahterakan anggotanya.
“Koperasi ini luar biasa, jenis usaha yang sesuai budaya kita. Dasarnya menolong untuk kebaikan. Ayo koperasi kita kuatkan kita besarkan,” pungkasnya.