MALANG – Wali Kota Malang Drs H Sutiaji meninjau pelaksanaan pendistribusian Pasar Ramadan Program Pangan Bersubsidi di Kantor Kecamatan Lowokwaru, Selasa (12/4/2022).
Program yang digalakkan Pemerintah Kota Malang melalui Bagian Perekonomian, Infrastruktur dan Sumber Daya Alam (PISDA) ini setidaknya menyasar 660 penerima yang notabene masyarakat kurang mampu di kecamatan tersebut.
Sutiaji mengatakan, Kecamatan Lowokwaru menjadi lokasi pertama gelaran pasar ramadhan ini. Selanjutnya, program ini akan terus bergulir hingga menyeluruh ke lima kecamatan dengan tujuan agar dapat mengendalikan inflasi.
“Hari ini kita tahu ada fluktuasi permintaan bahan-bahan pokok. Sehingga (pasar ramadhan program pangan bersubsidi) ini dimaksudkan untuk dapat mengendalikan inflasi yang ada di Kota Malang,” ujarnya.
Ia juga berpesan, agar masyarakat tidak perlu khawatir atau bahkan panic buyying, utamanya jelang momen lebaran. “Sampai saat ini sudah dipantau oleh PISDA. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir karena barang masih ada. Tidak perlu ada panic buyying dan mudah-mudahan akan bsia dikendalikan secara masif,” jelasnya.
Kedepan, lanjut pria berkacamata itu, bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), pihaknya akan terjun dan memastikan langsung ketersediaan kebutuhan pokok di beberapa titik lokasi. Seperti, bahan bakar, beras, sembako hingga distributor. “Saya pastikan tanggal 27 (27/4) rapat TPID dengan seluruh tim dan melihat langsung ke lokasi, seperti pertamina, bulog, sembako, dan distributor-distributor,” tukas Sutiaji.
Sementara itu, Kepala Bagian PISDA Yayuk Herawati menambahkan Pasar Ramadhan Program Pangan Bersubsidi ini merupakan kali pertama yang digelar setelah dua tahun vakum akibat pandemi COVID-19.
Program ini, kata Yayuk, berbeda dengan pasar murah yang sebelumnya telah banyak digelar. Selain terbatas juga berdasarkan data yang diterima dari masing-masing kecamatan melalui Puskesos (Pusat Kesejahteraan Sosial).
“Kalau pasar mudah ada lembaga yang berjualan sendiri dan siapa saja bisa datang. Tapi kalau Program Pangan Bersubsidi hanya untuk masyarakat yang sudah terdata dan mendapatkan kupon yang bisa datang. Jadi lebih tepat sasaran,” tegasnya.
Dalam agenda ini, pihaknya telah mendistribusikan 660 paket kepada 660 penerima yang berasal dari 11 kelurahan di Kecamatan Lowokwaru. Dengan masing-masing paket berisi 5 kg beras, gula 1 kg, minyak 1 liter, telur 1 pack, dan ayaam 1 ekor.
“Jadi kalau dinilai barang itu sekitar Rp 150 ribu tapi mereka cukup membayar Rp 100 ribu saja, yang Rp 50 ribu kami memperoleh subsidi dari perusahaan masing-masing,” paparnya.
Untuk subsidi yang didapatkan, 200 diantaranya berasal dari perusahaan Perumda Tugu Tirta, 60 dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBI), 200 dari Bank Jatim dan Indomarko sejumlah 200.
“Untuk Indomarko langsung nyiapkan barang sendiri, sisanya yang 460 disiapkan oleh Perumda Tugu Tirta,” terangnya.
Diketahui, program ini akan resmi terlaksana mulai minggu depan. Tepatnya, Selasa (19/4/2022) hingga Jum’at (22/4/2022). Untuk teknisnya masih sama yakni mengacu pada data masing-masing kelurahan dan peruntukkan bagi warga yang benar-benar membutuhkan.
“Kami nanti tidak menargetkan berapa jumlahnya. Tapi semoga sama seperti yang dilakukan hari ini,” imbuh Yayuk.
Reporter: Feni Yusnia
editor:Jatmiko
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id