Tugumalang.id – Universitas Brawijaya (UB) bakal mengukuhkan dua Guru Besar yakni Prof Dr Ir Abdul Wahib Muhaimin MS yang dikukuhkan sebagai profesor di bidang Ilmu Majemen Agribisnis dan Prof Dr Rudianto MA yang dikukuhkan sebagai profesor di bidang Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Pengukuhan keduanya akan berlangsung di Gedung Samantha Krida UB, pada Rabu (20/7/2022).
Dengan demikian, Abdul Wahib merupakan profesor ke-30 dari Fakultas Pertanian dan profesor aktif ke-168 di UB. Sedangkan Rudianto merupakan profesor aktif ke-14 di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan profesor aktif ke-169 di UB.
Abdul Wahib mengatakan, dalam pengukuhan itu dirinya mengusung orasi ilmiah berjudul “Mutu Keinginan dan Healthy Food Choice dalam Hubungannya dengan Kepuasan dan Kesehatan Konsumen Makanan Milenial”. Alasannya, karena pesatnya pertumbuhan mekanan cepat saji saat ini yang diikuti dengan karakteristik keinginan generasi milenial saat ini untuk cenderung makan berlebihan dan lepas kontrol.
“Hal tersebut memberikan dampak negatif seperti banyaknya penderita serangan jantung, stroke, sampai diabetes pada mereka. Fenomena ini mengundang keprihatinan saya untuk fokus pada pengembangan gagasan ke depan tentang konsep Healthy Food Choice itu sendiri bagi generasi milenial,” jelasnya, pada Selasa (19/7/2022).
Tak hanya itu, kata dia, perilaku konsumen terhadap makanan milineal juga didasari psikologis konsumen dan proses pengambilan keputusan yang didasarkan kesadaran akan keinginan. Oleh karena itu, di era sekarang, pemasar produk makanan menyediakan dengan aneka ragam pilihan dan menyesuaikan kebutuhan konsumen.
Sebab itu, kata dia, di tengah pesatnya pembelian makanan secara online, maka disarankan khususnya kepada pemilik kafe, kedai, ataupun mal agar menyertakan informasi di website yang dimiliki tentang pentingnya mengendalikan porsi makan demi kesehatan generasi di masa depan.
“Meningkatnya wawasan kesadaran tentang pilihan makanan sehat (rendah kolesterol) pada generasi milenial, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif bertambahnya (angka) serangan jantung, stroke, dan diabetes yang mulai banyak menyerang generasi muda di bawah usia 30 tahun,” imbuhnya.
Sementara itu, Rudianto akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Model Restorasi Ekosistem Mangrove Desa Pesisir Untuk Mengatasi Kerusakan Pesisir (REMDP) Akibat Perubahan Iklim dan Proses Antropogenik”.
REMDP merupakan model yang dirumuskan sekaligus sebagai jawaban dari upaya pencegahan perubahan iklim dan kerusakan pesisir yang ditimbulkan akibat proses antrophogenik.
Beberapa kerusakan itu di antaranya peningkatan pembakaran bahan bakar fosil untuk listrik, pemanas, transportasi, deforestasi, dan penurunan keanekaragaman hayati yang telah menyebabkan peningkatan gas rumah kaca.
“Model REMDP merupakan metode dan teknik restorasi ekosistem hutan mangrove yang bersifat terpadu dan harus dilakukan dengan mengedepankan aspek teknis, aspek kelembagaan, dan aspek pembiayaan berbasis desa pesisir dengan pendekatan co-management,” terangnya.
Maka, lanjut Rudianto, ketiga aspek tersebut perlu didorong dengan partisipasi masyarakat sebagai pilar keberhasilan restorasi ekosistem pesisir.
Selain itu, pemerintah juga perlu memiliki konsep yang jelas, yang komprehensif dan terukur untuk menangani kerusakan pesisir berbasis desa pesisir. “Dengan menggunakan model REMDP, diharapkan menjawab upaya untuk mencegah terjadinya kebencanaan di wilayah pesisir terutama mulai banyak tenggelamnya wilayah pesisir,” tandasnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Lizya Kristanti
—
Terima kasih sudah membaca artikel kami. Ikuti media sosial kami yakni Instagram @tugumalangid , Facebook Tugu Malang ID ,
Youtube Tugu Malang ID , dan Twitter @tugumalang_id