MALANG – Komitmen menjadi kampus terbaik, Universitas Islam Negeri Malik Ibrahim Malang (UIN Maliki Malang) terus berupaya meningkatkan kualitas SDM. Diantaranya, melalui Pembinaan Mental dan Spiritual Keluarga Besar UIN Maliki Malang bertajuk “ASN Moderat Indonesia Hebat” yang digelar secara virtual pada Rabu (19/5/2021).
Acara yang diikuti oleh ratusan peserta melalui Zoom ini dihadiri oleh Menteri Agama Republik Indonesia H. Yaqut Cholil Qoumas dan Pengasuh Pondok Pesantren Bumi Sholawat Sidoarjo KH. Agoes Ali Masyhuri.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Maliki Malang, Prof. Dr. H. Abdul Haris mengucapkan rasa syukur lantaran semua pihak masih bisa mengikuti kegiatan daring utamanya di momen Hari Raya Idul Fitri 1442 H/2021. Selain itu juga mengantisipasi adanya penyebaran COVID-19 yang belum usai.
“Alhamdulillah pagi ini bisa bertemu meski secara virtual. Meski demikian, diharapkan tidak mengurangi makna silaturahmi kita. Mengingat substansi kegiatan ini adalah halal bi halal. Mudah-mudahan membawa kebaikan khususnya untuk UIN,” ujarnya
Lebih jauh, tugas pokok melaksanakan tridarma Perguruan Tinggi (PT) ialah inovasi arus utama peningkatan kualitas SDM. Beberapa inovasi yang terus diwujudkan oleh UIN ialah bertambah Guru Besar sejak 3 tahun terakhir sebanyak 19 Guru Besar hingga menerapkan konsep Smart and Green Islamic University untuk pengembangan kampus.
“Upaya ini tak lain untuk menguatkan SDM sehingga akan menghasilkan SDM yakni alumni UIN yang berkualitas tinggi. Lebih dari itu, kedepan UIN akan mengembangkan kerjasama dengan lembaga dan perorangan yang relevan dengan PT langsung maupun lembaga pendukung sehingga UIN bisa menjadi PT terbaik di dunia dan akhirat,” tukasnya

Sementara itu, Menteri Agama RI Yaqut Cholil menambahkan halal bihalal merupakan salah satu tradisi khas Indonesia. Kegiatan silaturahmi yang memupuk persaudaraan setelah ramadhan untuk merawat kebersamaan.
Seperti disimbolkan dengan kupat dan lepet. Kupat mengandung makna mengaku lepat (salah) dan janur yang bermakna jati ing nur.
Folosofinya, lanjut Yaqut, setelah dua orang bersalaman, setelah mengaku salah, diharapkan datanglah cahaya hati diikat dengan tali persaudaraan tidak ada dendam dan bersilaturahmi menjadi lebih baik.
“Hal tersebut perlu diterapkan dari satu generasi ke generasi berikutnya sehingga akan mengantarkan kita menjadi arif, dewasa dan mampu memahami kefitrahan kita dengan tidak mudah menyalahkan orang lain, tidak mudah tersinggung, dan mampu mengajak orang lain selalu lebih baik,” pesannya

Sedangkan Pengasuh Ponpes Bumi Sholawat Sidoarjo KH Agoes Ali dalam tausiahnya menyampaikan pandai-pandailah menata niat. Karena bagusnya niat akan menentukan kualitas amal. Banyak amal biasq menjdi bermanfaat begitu juga banyak kewajiban menjadi sia-sia.
Tanda seseorang punya niat besar dan benar antara lain, tidak malas, punya jiwa optimis, ulet dan tahan banting sehingga menemukan kesulitan kondisi psikologisnya tak goyah. Pun, senantiasa bergantung pada Allah SWT.
“Sedangkan tanda seseorang ikhlas dalam beramal ujian dan celaan baginya sama saja. Selanjutnya bila beramal yang dipandang bukan pujian sesama manusia tapi keridhoan Allah SWT,” tegasnya
Dengan demikian, ia berharap agar civitas akademika UIN Maliki Malang senantiasa diberkahi, dirahmati dan diantarkan keagungan dan kebesaran oleh Allah SWT.
“Karena manajemen pendidikan beda dengan manajemen perusahaan. Kalau manajemen perusahaan lebih ke mengejar target maka kalau pendidikan harus punya muatan khusus yang bsia mencetak kader-kader yang militan soleh dan solehah,” tandas pria yang juga Ketua Dewan Penyantun UIN Maliki Malang itu. (Ads)