MALANG – Fani Frinanda (37), seorang tuna daksa asal Desa Pesanggrahan Kota Batu tampak antusias menunggu antrean di depan Mapolresta Batu, Selasa (10/8/2021). Meski geraknya terbatas di kursi roda, tak membuatnya mati semangat untuk mendapatkan vaksin COVID-19.
Ya, dia tak sendiri. Fani bersama ratusan warga difabel di Kota Batu mendapat giliran untuk divaksin. Total ada sekitar 100 difabel mendapat vaksin jenis Sinopharm dari kuota total 350 dosis yang disiapkan untuk gelombang pertama ini.
Fani datang bersama ibunya, Sriwidayati (58) pagi-pagi sekali agar tidak menunggu antrean terlalu lama. Fani yang menyandang tuna daksa ini pun berkesempatan bertemu dengan Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko bersama Kapolres Batu AKBP Catur Cahyoni Wibowo.
Saat vaksin, dia juga didampingi langsung oleh 2 orang nomor satu di Kota Apel itu. ”Awalnya ya agak takut gimana disuntik, tapi ternyata setelah vaksin, rasanya biasa aja,” ujar Fian sambil terkekeh di atas kursi rodanya.
Fani merasa lega setelah sekian lama akhirnya bisa ikut divaksin sehingga terbebas dari rasa takut tertular yang dia rasakan selama ini. ”Seneng rasanya bisa bebas. Setelah disuntik ini tadi juga saya gak kerasa apa-apa,” kata dia.
Tak hanya Fani, ratusan penyandang tuna daksa ini juga merasakan kebahagiaan dan harapan yang sama untuk segera keluar dari badai pandemi. Tampak salah seorang anak difabel bahkan dengan semangat bernyanyi Indonesia Raya bersama Wali Kota dan Kapolresta Batu.
Sesuai data dari Dinas Kesehatan Kota Batu, total ada 220 ODGJ dan 662 penyandang disabilitas yang akan disasar menerima vaksin jenis Sinopharm ini. Namun, hanya ada sekitar 100 orang yang lolos skrining.
”Ada yang mobilitasnya terbatas, ada juga yang tidak ada pendamping. Sisanya nanti yang belum tervaksin akan kami lakukan jemput bola, divaksin di rumahnya,” ungkap Wali Kota Batu Dewanti usai meninjau vaksinasi.
Dalam pelaksanaan vaksinasi ini, kata Dewanti berjalan lancar tanpa ada antrean yang berkerumun. Sementara, untuk peserta ODGJ dalam vaksinasi kali ini masih minim.
”Hanya ada 1-2 orang (ODGJ) karena masih terkendala banyak hal. Tapi nanti dari Dinsos akan saya koordinasikan lagi agar bisa menjangkau mereka juga,” kata wanita yang akrab disapa Bude ini.
Seperti diketahui, penyandang tuna daksa atau disabilitas dan juga ODGJ merupakan target prioritas pemerintah untuk divaksin. Mereka tergolong sebagai kelompok rentan setelah lansia dan anak-anak.
Dengan begitu, upaya mencapai herd immunity dengan vaksinasi yang menyasar minimal 70 persen total populasi penduduk atau sekitar 149,7 ribu penduduk bisa segera dicapai, maksimal pada Maret 2022 mendatang.
Terpisah, Kapolres Batu, AKBP Catur Wibowo juga berharap agar masyarakat bisa segera mengakses vaksinasi. Menurut dia, vaksin sangat penting sebagai ikhtiar bersama menekan laju penyebaran COVID-19.
Dengan begitu, akselerasi percepatan vaksinasi ini juga bisa seiring dengan upaya pemulihan ekonomi masyarakat. ”Kami ingin akselerasi ini bisa segera tercapai dan juga tepat sasaran. Herd immunity bisa segera terbentuk dan perekonomian kembali bangkit,” harapnya.
Reporter: Ulul Azmy
Editor: Sujatmiko