MALANG – Pusat Kesehatan TNI Angkatan Darat (Puskesad) menggelar kegiatan Peer Leader HIV/Aids di wilayah Kodam V/ Brawijaya. Tepatnya di Aula Institut Teknologi Sains dan Kesehatan (ITSK) RS dr. Soepraoen Kesdam V/ Brawijaya, Malang.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, sejak 8 hingga 10 Juni 2021 ini digelar melalui subdit binkesprev Sdircab Puskesad sebagai fasilitator. Serta dihadiri Ketua Tim Puskesad, Kasubditbinkesprev Sdircab Puskesad Kolonel Ckm dr. Sutan Bangun, Sp.B dan dibuka secara resmi oleh Dircab Puskesad Brigjen TNI dr. Moh Arif Hariyanto, Sp.B., FICS.
Dircab Puskesad saat membacakan sambutan Kapuskesad Mayor Jenderal TNI dr. Budiman, Sp.BP-RE(K).,M.A.R.S., M.H. mengatakan, peer leader ini digelar sebagai satu satu upaya pencegahan HIV-AIDS menggunakan pendekatan perubuhan perilaku yang dilanjutkan dengan penatalaksanaan penderita HIV AIDS.
Kegiatan ini diikuti kurang lebih sebanyak 40 orang perwakilan dari tiap satuan jajaran Kodam V/Brawijaya. Dengan harapan, pasca kegiatan ini para peserta dapat menjadi role model atau suri tauladan, komunikator dan nara sumber bagi rekan rekan kerja dan anak anggota di satuan masing-masing
Sementara itu, Kasikesprev Kesdam V Brawijaya Kapten Ckm David Saiful Anwar. S.Kep mengatakan kegiatan ini baru pertama kali digelar di ITSK RS dr. Soepraoen karena dinilai representatif. “Kenapa kita pilih ITSK karena lebih representatif. Fasilitasnya lebih lengkap, ada kursi, proyektor, lebih mewadahilah daripada aula yang lain,” ujarnya
Tak hanya itu, kampus yang sebelumnya bernama Poltekkes RS dr. Soepraoen ini juga menyandang gelar sebagai kampus terbaik di bawah naungan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD).
Rektor ITSK RS dr Soepraoen, Arief Efendi, mengatakan ITSK memang berbeda dengan PT yang lain, khususnya di kampus kesehatan AD (Puskesad). “Jadi secara umum di Puskesad tidak ada yang seperti ini. Karena beberapa jurusannya sangat jarang ditemui tapi juga dibutuhkan di masyarakat. Terutama program studi (prodi) tertentu. Misalnya prodi kebidanan,” tukasnya.
Dalam Puskesad, lanjutnya, belum ada prodi profesi bidan. Padahal dalam UU yang baru, seorang bidan baru dikatakan dapat bekerja usai menempuh pendidikan profesi di bidang kesehatan masing-masing. Dengan kurikulum khusus yang dibuat oleh asosiasi
Tak hanya itu, sederet kelebihan ITSK juga ditunjang dengan kerjasama luar negeri yang terus digalakkan guna mewujudkan visinya mencapai Global University. Bahkan, telah beberapa kali menerima Anugerah Kampus Unggul (AKU) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Wilayah VII Jatim di tahun 2014, 2015, 2017 dan 2018. (Ads)