MALANG, Tugumalang.id – Calon anggota legislatif atau caleg gagal lolos menjadi anggota dewan rentan mengalami gangguan mental.
Mereka telah mengeluarkan uang, tenaga, pikiran, dan waktu untuk berkampanye selama lebih dari tiga bulan, namun cita-citanya belum bisa tercapai.
Psikolog di Lembaga Psikologi Terapan Fakultas Psikologi UIN Malang, Fuji Astutik mengatakan ada baiknya para caleg tersebut mengakui kegagalan mereka agar bisa berdamai dengan keadaan.
Baca Juga: Menilik Kursi ‘IGD Buat Caleg Gagal’ dari Seniman Kota Batu
“Akui saja. Tidak apa-apa. Bahwa saya sedih, saya gagal menghabiskan uang dan tenaga,” ujar Fuji, belum lama ini.
Menurut Fuji, seseorang yang baru saja mengalami kegagalan bisa mengalami depresi, sedih, marah dan kecewa. Semua perasaan yang dialami tersebut adalah hal yang wajar.
Namun, dengan mengakui bahwa ia belum bisa mencapai keinginannya, maka ia tak akan berlarut-larut dalam kesedihannya.
Baca Juga: Rumah Sakit di Kota Batu Siapkan Layanan Rawat Inap Bagi Caleg Gagal
Usai mengakui keadaannya, Fuji menyarakan para caleg untuk menanyakan berapa lama dirinya akan bersedih. Mereka juga bisa mencari kesibukan dengan aktivitas yang mereka sukai. Misalnya dengan berolahraga, jalan-jalan, mencari hobi baru, dan sebagainya.
Di samping itu, mereka juga bisa melepaskan apa yang ada di hati mereka dengan bercerita ke orang lain. Perasaan sedih yang dipendam sendirian bisa menjadi hal yang berbahaya.
“Ceritakan juga kepada orang terdekat. Baik keluarga dan kerabat, tentang isi hatinya,” kata Fuji.
Tak ketinggalan, ia juga menyarankan agar para caleg tetap menjaga pola makan teratur sehingga kesehatan tetap terjaga. Apabila kesehatan terganggu, maka itu akan mempengaruhi kondisi mental.
Terakhir, ia menyarankan para caleg untuk datang ke psikolog sehingga mendapatkan pertolongan profesional.
“Kalau sudah dua minggu pikiran tersebut semakin memburuk, maka datanglah ke orang profesional,” pungkasnya.
Baca Juga Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
Editor: Herlianto. A