TuguMalang.id – Ruang broadcasting SMKN 1 Bantul, Yogyakarta, menjadi saksi pertemuan tim ‘Jelajah Jawa-Bali, Mereka yang Memberi Arti’ dengan Titien Agustina, salah satu alumni Wardah Inspiring Teacher (WIT) yang juga guru di sekolah tersebut.
Perempuan yang akrab disapa Tin Agustina itu boleh dibilang guru yang istimewa, selain memperoleh kesempatan belajar di Wardah Inspiring Teacher, dia juga menjadi pelopor komunitas movie yang bergerak di bidang videografi di Yogyakarta.
Specialnya lagi, dia menjadi salah guru yang memiliki hak cipta (Hak Kekayaan Intelektual) atas karyanya Board Game, metode mengajar videografi.
Sambil membawa tiga gelas teh, guru videografi itu menyilakan tim yang disupport Tugu Media dan PT Paragon Technology and Innovation duduk di kursi ruangan yang penuh alat-alat videografi sepeti treeport, mic, dst.
“Mohon maaf kurang sopan tehnya tidak pakai nampan,” ujarnya memohon maaf khas budaya Yogyakarta.
Kepada tim Jelajah Jawa-Bali, alumni teknik Elektro Bidang Teknologi Media Digital Institut Teknologi Bandung (ITB) itu bercerita pengalamannya sebagai guru yang inspiratif. Menurutnya, dia tidak punya basic mengajar kerena saat kuliah jurusannya teknik murni.
“Saya itu teknik murni tak ada pengalaman mengajar, kadang minder juga pada teman-teman kuliah yang bekerja di perusahaan besar. Sedangkan saya ngajar,” katanya.
Kesulitan mengajar itu terjadi di awal dia di mengajar sekitar tahun 2011, bahkan sempat membuatnya ingin menyerah. Tetapi tiba-tiba ada muridnya yang datang menanyakan rencana tugas pembuatan videografi. Di situ dia merasa dibutuhkan, dan tumbuh lagi semangatnya untuk mengajar.
Tin Agustina berusaha menjadi diri sendiri saat mengajar. Akhirnya, dia menjadi guru yang disukai oleh siswa-siswanya karena cara mengajarnya menempatkan siswa sebagai teman. Bahkan tidak sungkan ngopi bareng dengan siswa untuk suatu tugas.
“Kadang saya bukan hanya sharing soal pelajaran dengan anak-anak. Mereka ada juga curhat soal patah hati,” katanya tersenyum.
Terpilih Wardah Inspiring Teacher
Pada tahun 2019, banyak muridnya yang mengusulkan Tin Agustina sebagai guru inspiratif pada program Wardah Inspiring Teacher (WIT) milik PT Paragon Technology and Innovation. Dia pun terpilih menjadi salah satu dari 12 orang lainnya di Yogyakarta.
Selama mengikuti program WIT tersebut, dia betul-betul mendapat banyak pengalaman bagaimana menjadi guru yang baik. Selama delapan bulan sejak Maret hingga Oktober 2019, dia mendapat pendampingan dan pelatihan dari orang-orang yang hebat dalam bidang pendidikan.
“Selama mengikuti WIT, kami diperlakukan seperti raja, ditempatkan di hotel bintang 4. Pokoknya fasilitasnya okay, yang itu belum kami dapat selama menjadi guru. Suatu penghargaan yang luar biasa,” katanya kagum.
Selama mengikuti WIT, ada beberapa hal yang didapatkan Tin Agustin, di antaranya bagaimana mengubah mindset, wawasan kurikulum, cara mengajar yang menyenangkan, dan pendampingan membuat alat dan metode pengajaran.
Board Game Dipatenkan
Selama hampir delapan bulan mengikuti WIT, Tin Agustina berhasil mematenkan satu karya penting dalam bidang metode mengajar mata pelajaran videografi. Metode itu adalah Board Game “Sang Legenda”.
Metode ini, menurutnya, berawal dari kesulitan siswa untuk menceritakan apa yang ada dipikirannya. Sehingga, perlu semacam simulasi untuk membantu mereka dengan mudah bercerita tentang ide atau pengalamannya yang itu bisa dituangkan menjadi sebuah film pendek.
“Jadi siswa itu punya cerita tapi sulit diceritakan, Board Game untuk memantik ide cerita itu,” papar perempuan yang cara bicaranya renyah itu.
Masih kata Tin Agustina, Board Game berisi slide-slide gambar yang diperlihatkan kepada siswa. Lalu, ada pertanyaan untuk gambar itu yang dikaitkan dengan pengalaman siswa. Maka siswa bercerita tentang pengalamannya berkaitan dengan gambar yang dilihatnya.
Setelah itu, masing-masing siswa membuat sinopsis pendek dari ceritanya tersebut. Berikutnya dibentuk kelompok berjumlah 5-6 orang.
“Masing-masing orang kan punya satu sinopsis, berarti ada 5 sinopsis dalam satu kelompok. Maka di kelompok tersebut didiskusikan dan dipilih sinopsis yang terbaik untuk kemudian dibuatkan video,” kata perempuan yang juga penggerak SMSG (Semua Murid Semua Guru) itu.
Metode Tin Agustina itu ternyata efektif untuk membuat siswa semakin berani mengeksplor cerita-cerita menarik yang kemudian dikemas menjadi film pendek. Board Game akhirnya dihakciptakan pada tahun 2021.
Dia juga menjadi penggagas Pecinta Movie yang awalnya hanya diikuti oleh anak sekolah SMKN 1 Bantul, kemudian seiring berjalannya waktu berkembang membernya tidak hanya anak sekolah tetapi juga dari kalangan mahasiswa. Komunitas itu diberi nama Simfoni.
Catatan ini adalah bagian dari program Jelajah Jawa-Bali, tentang Inspirasi dari Kelompok Kecil yang Memberi Arti oleh Tugu Media Group x PT Paragon Technology and Innovation. Program ini didukung oleh Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP), Pondok Inspirasi, Genara Art, Rumah Wijaya, dan pemimpin.id
Reporter: Herlianto
editor: jatmiko