Tugumalang.id – Seorang penyanyi dangdut di Kota Malang diduga melakukan penipuan ratusan orang melalui arisan bodong. Salah satu korban arisan fiktif itu bahkan dikabarkan telah mengambil alih rumah pelaku usai geram ditipu arisan bodong tersebut.
Diketahui, rumah itu berada di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Kota Malang. Pelaku diketahui bernama Mentari yang merupakan seorang penyayi dangdut yang pernah mengikuti kompetisi dangdut nasional.
“Iya, itu rumah Mentari, tapi katanya itu masih nyicil. Kabarnya itu juga diambil alih salah satu korban. Korban itu temanku juga, saya sempat tanya dia,” kata Fifin Arista, salah satu korban arisan bodong itu, Kamis (13/4/2023).
Fifin mengaku tidak mengetahui secara pasti bagaimana proses pengambil alihan rumah tersebut. Namun dia mengatakan bahwa para korban memang sudah geram dengan pelaku yang saat ini tidak diketahui keberadaannya.
Fifin mengaku bahwa beberapa korban juga sempat mendatangi kediaman orang tua pelaku di wilayah Kota Malang. Dikatakan, para korban menemui orang tua pelaku untuk mencari iktikad baik pelaku.
“Waktu itu saya gak ikut, tapi kata temen temen korban setelah kerumah orang tuanya (pelaku) ya zoonk, tidak ada hasilnya. Orang tuanya gak mau tau,” paparnya.
Fifin juga mengaku sempat ke rumah orang tua pelaku pada pekan lalu. Orang tua pelaku juga mengaku tidak mengetahui keberadaan anaknya.
Secara pribadi, Fifin mengaku telah merugi hingga lebih dari Rp 30 juta usai mengikuti arisan bodong itu. Dia mengatakan bahwa ada ratusan orang yang juga tertipu dengan total kerugian diperkirakan mencapai milyaran rupiah.
Fifin bersama 7 korban lainnya kemudian melaporkan kasus arisan bodong itu ke Polresta Malang Kota pada Senin (10/4/2023) lalu.
“Kata polisi kasus ini masih diproses,” kata dia.
Sementara itu, rumah pelaku sebelumnya juga sempat digeruduk dan didobrak sejumlah korban arisan bodong itu. Kini, rumah korban tampak dalam kondisi berantakan.
“Kalau gak salah itu kejadiannya hari Sabtu (8/4/2023) pagi. Saya gak lihat langsung tapi kata warga begitu,” kata Wito, Ketua RT setempat.
Wito mengaku bahwa pemilik rumah juga tidak tampak terlihat di rumah sejak 5 April 2023 lalu. Beberapa orang yang mengaku korban juga sempat bertanya kepadanya untuk mencari keberadaan pelaku.
“Saya baru tahu kasusnya itu setelah ada salah satu korban datang menemui saya dan menceritakan masalah itu. Nah sejak hari Jumat (7/4) banyak korban datang mencarinya,” tandasnya.
Reporter: M Sholeh
Editor: Herlianto. A