MALANG, Tugumalang.id – Mahasiswa sekaligus peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 3 tahun 2023 STIE Malangkucecwara baru-baru ini mengikuti Kemah Nusantara Merdeka di Coban Rondo, Malang. Acara itu digelar selama tiga hari, tepatnya 15 – 17 Desember 2023.
PIC Program PMM STIE Malangkucecwara, Dra RR Widanarni Pudjiastuti Ak MSi, menjelaskan, Kemah Nusantara Merdeka ini digelar dengan menggandeng jajaran TNI dari Divisi Infanteri 2 Kostrad.
Salah satu kegiatan yang dilakukan yakni, penguatan wawasan kebangsaan. Tujuannya, agar para peserta dapat memiliki wawasan kebangsaan yang lebih kuat ketika kembali ke daerahnya nanti.
Baca Juga: Dosen STIE Malangkucecwara Dapat Pendanaan PMP, Fokus Beri Pelatihan Pelaku UMKM
“Kami memberikan refleksi kebangsaan kepada anak-anak yang dari luar pulau. Mengingat tujuan PMM ini untuk mempererat, merapatkan antar suku, antar daerah, sehingga persatuan Indonesia lebih kuat,” ujarnya.
Pemahaman wawasan kebangsaan, lanjutnya, penting untuk dimiliki generasi milenial. Sebab, selain menjadi sumber potensial dimasa depan, juga menjadi salah satu bentuk rasa cinta terhadap negara Indonesia.
Baca Juga: Gandeng ISIC Bangkok Thailand, STIE Malangkucecwara Perkuat Kerja Sama Luar Negeri
Di samping itu, Dosen Modul Nusantara STIE Malangkucecwara, Dra Dwi Danesty Deccasari MM, menyebut, peserta Kemah Nusantara ini diikuti 36 mahasiswa inbound dari seluruh Indonesia, ditambah dua Liasion Officer (LO), dan dua mentor.
“Selama di sana, mereka mengikuti semacam outbound yang mengarah pada penguatan wawasan kebangsaan. Selain itu ada pula tentang materi kepemimpinan,” terangnya.
Komandan Detasemen Peralatan, (Dandenpal) Divif 2 Kostrad, Letkol Cpl Usman Santoso SE MHan menambahkan, kegiatan positif ini menjadi upaya bersama untuk memperkuat nasionalisme melakukan penguatan wawasan kebangsaan para mahasiswa.
Sehingga, bukan hanya materi penguatan wawasan kebangsaan, pihaknya juga akan memberikan materi lainnya. “Ada juga materi kedisiplinan maupun materi bagaimana survive ketika berada di alam atau hutan,” imbuhnya.
Reporter: Feni Yusnia
Editor: Herlianto. A