MALANG, Tugumalang.id – Setiap tahunnya, sekitar 200-300 ibu hamil dinyatakan positif hepatitis B di Kabupaten Malang. Data ini diketahui setelah dilakukan pemeriksaan hepatitis B terhadap puluhan ribu ibu hamil (Bumil) di Kabupaten Malang.
Rata-rata persentase jumlah Bumil yang positif hepatitis B ini berada di angka 1,3 persen dari jumlah Bumil yang melakukan pemeriksaan. Di tahun 2023, ada sekitar 26 ribu ibu hamil yang menjalani pemeriksaan ini.
“Dari yang diperiksa itu, sekitar 1,3 persen yang positif hepatitis B. Angkanya ya kurang lebih 200-300an,” ujar Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Chairiyah, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Gubernur Jatim Canangkan Imunisasi Hepatitis B Bagi Nakes di Jatim
Selain menular dari ibu ke bayi, hepatitis B juga bisa menular melalui hubungan seksual dan jarum suntik. Namun, Chairiyah menilai penularan ke bayi akibatnya bisa lebih fatal dibandingkan penularan ke orang dewasa karena antibodi bayi masih belum kuat.
“Yang bahaya penularan dari ibu ke bayi. Apabila tidak dilakukan penanganan, akibatnya bisa fatal. Bisa sampai terjadi kanker hati,” kata Chair.
Baca Juga: 21 Ibu Hamil Positif HIV di Kabupaten Malang sepanjang Tahun 2023
Sementara itu, ia mengatakan belum diketahui persis berapa jumlah orang yang positif hepatitis B di Kabupaten Malang. Ini disebabkan tak semua orang dengan sukarela melakukan pemeriksaan.
Hepatitis B merupakan penyakit hati menular yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV). Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, namun bisa diobati untuk menurunkan jumlah virus dalam tubuh. Vaksin hepatitis B juga telah tersedia untuk pencegahan.
BACA JUGA: Berita tugumalang.id di Google News
Reporter: Aisyah Nawangsari Putri
editor: jatmiko