Malang, Tugumalang.id – Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) menjadi momentum edukasi untuk siswa untuk mengenal tradisi dan makna dari seni budaya. Hal ini terlihat dari kegiatan penutupan MPLS di SMP Kristen 1 YPK, Kota Malang, Rabu (17/7/2024).
Menariknya, kegiatan yang berlangsung di aula sekolah itu ditutup dengan penampilan kesenian tradisi bantengan. Penampilan ini dibawakan para siswa. Selain Bantengan, kegiatan juga diisi dengan menampilkan pertunjukan, tari nusantara, bernyanyi hingga penampilan Instrumen Piano ‘La Corsque’.
Kepala Sekolah SMP Kristen 1 YPK, Tirosa Duta Abadi Bako mengungkapkan jika semua kegiatan MPLS bertujuan untuk mempererat hubungan antar siswa dan menciptakan lingkungan sekolah yang harmonis.
Baca Juga: Inspiratif, Pemuda Tirtoyudo Galang Dana untuk Santunan Anak Yatim Lewat Bantengan
Dengan berakhirnya MPLS, siswa baru diharapkan dapat lebih siap dan bersemangat dalam menjalani kegiatan belajar mengajar. ”Semoga semangat kebersamaan dan mencintai seni budaya yang telah ditanamkan selama MPLS dapat terus berkembang sepanjang tahun ajaran ini,” ungkapnya.
Menurutnya, MPLS tak hanya sekadar pengenalan lingkungan sekolah, tetapi juga sarana untuk menumbuhkan rasa kebersamaan dan menghargai budaya lokal. ”Saya sangat bangga melihat kreativitas dan semangat para siswa dalam menampilkan kesenian Bantengan,” kata dia.
Dalam momen MPLS kali ini, ditampilkan kesenian Bantengan untuk mengenalkan makna dan filosofi agung dari kesenian ini. Bantengan merupakan kesenian khas dari Kota Batu. Kesenian Tradisional Bantengan ini merupakan kesenian komunal yang melibatkan banyak orang dalam setiap pertunjukan.
Ini seperti halnya sifat kehidupan banteng yang hidup berkelompok (koloni). Kebudayaan Bantengan ini membentuk perilaku masyarakat untuk selalu hidup guyub, gotong royong, dan menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan.
Baca Juga: Pohon Pancasila Warnai MPLS di SMP 2 YPK Malang
Para siswa dengan penuh semangat menampilkan tarian yang menggambarkan keberanian dan kearifan lokal. Kostum berwarna-warni dan gerakan dinamis para penari berhasil memukau penonton. Seperti diakui salah satu siswa baru, Diva Yatiman yang turut bangga bisa berpartisipasi dalam penampilan tersebut.
“Ini pengalaman yang sangat menyenangkan. Kami tidak hanya belajar tentang sekolah, tetapi juga mengenal lebih dekat budaya daerah kami. Semoga ke depannya kami bisa terus melestarikan budaya ini,” katanya.
Baca Juga Berita Tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
editor: jatmiko