Tugumalang.id – Bekas pasar relokasi pedagang di kawasan Stadion Brantas, Kota Batu, Jawa Timur menjadi sasaran warga untuk membuang sampah sembarangan. Ini membuktikan kesadaran warga soal sampah masih rendah.
Kini, Pemkot Batu bergerak cepat dan memutuskan untuk memasang pagar pembatas di seluruh sudut kawasan. Dengan begitu, kawasan ini tidak lagi dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab untuk membuang sampah sembarangan.
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai, membenarkan bahwa Pemkot Batu memutuskan untuk menutup kawasan bekas pasar relokasi sejak Senin (19/2/2024). Sebelum ditutup, pihaknya terlebih dulu membersihkan sampah yang terserak di sana.
Baca Juga: Soal Sampah Tak Kunjung Tuntas, Ormas Pemuda Pancasila Kota Batu Geruduk Balai Kota Among Tani
“Atas laporan masyarakat tersebut kami langsung memagari setiap pintu masuk kawasan bekas Pasar Relokasi agar oknum tidak bertanggung jawab tidak lagi membuang sampah di tempat tersebut,” tegas Aries.
Aries berharap masyarakat lebih peduli lagi soal sampah. Jika sampah dibuang sembarangan, maka akan ada banyak pihak yang terdampak efek negatif dari sampah tersebut. Baik bau maupun penyakit.
Selain itu, masyarakat sebelumnya juga mengeluh sampah di sisi selatan kawasan relokasi pasar yang semula dijadikan TPS bagi pedagang pasar pagi juga tidak terkelola dengan baik.
Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Berharap TPA Supit Urang Jadi Role Model Tata Kelola Sampah Modern
Terakhir, tumpukan sampah di sana diperkirakan mencapai 15 ton. Bau menyengat hingga air lindi yang muncul semakin menganggu aktivitas warga selama ini.
Pedagang juga mengeluhkan sampah pedagang pasar pagi di dalam Stadion Brantas juga jarang diambil. Ketua Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Pasar Pagi Stadion Brantas, Sutrisno mengaku bingung harus melarikan sampah ini kemana.
“Selama ini KSM Pasar Pagi mengurus sampah secara mandiri dari iuran pedagang. Kami berharap ada bantuan dari Pemkot Batu terutama DLH untuk bisa memaksimalkan armada pengangkut sampah,” ujarnya.
Aries menjelaskan bahwa persoalan sampah harus ditangani secara maksimal dan sebaiknya tidak memakai pihak ketiga. Bukan tanpa alasan, pihak ketiga kurang maksimal dalam menangani sampah tersebut.
Saat ini, dirinya mengusulkan persoalan sampah ini harus ditangani secara maksimal tanpa melibatkan pihak ketiga. Bukan tanpa alasan, karena menurut Aries pihak ketiga juga kurang maksimal dalam menangani sampah tersebut.
Dengan adanya tumpukan sampah di TPS Stadion Brantas dan Pasar Induk Among Tani ia meminta agar penanganan sampah harus segera dipercepat supaya tidak mengganggu aktivitas lingkungan sekitar.
“Saya kira harus ada penambahan alat untuk mendukung pengelolaan sampah yang ada. Karena peralatan tersedia saat ini masih belum optimal, utamanya untuk sampah pada saat weekend ketika sampah bertambah dua kali lipat,” terangnya.
Pria yang juga menjabat Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim ini menghimbau kepada masyarakat untuk memilah dan mengolah sampah dari rumah serta tidak membuang sampah sembarangan. Ia juga berpesan pada petugas untuk menjaga titik-titik rawan dimana masyarakat membuang sampah sembarangan.
“Sebetulnya kalau dipilah dan diolah dengan benar sampah itu sangat bernilai ekonomis, dan juga bisa menyerap tenaga kerja di lingkungan sekitar. Saya tekankan kepada petugas selalu waspada menjaga titik rawan pembuangan sampah sembarangan oleh orang yang tidak bertanggung jawab,” imbuhnya.
Baca Juga Berita tugumalang.id di Google News
Reporter : M Ulul Azmy
Editor: Herlianto. A